Rekor Buruk Anthony Ginting di Kejuaraan Dunia, Makin Sulit Gusur Taufik Hidayat
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2020 tidak digelar karena pandemi Covid-19. Agenda ini kembali dilangsungkan pada tahun 2021, yang bertempat di Kota Huelva, Spanyol.
Saat itu, Anthony Sinisuka Ginting masuk dalam daftar pebulu tangkis tunggal putra yang paling diperhitungkan. Sang atlet asal Cimahi itu menduduki posisi top 5 di ranking BWF.
Namun, karena mempertimbangkan unsur kesehatan para pemain, ditambah pandemi Covid-19 yang belum reda, PBSI akhirnya menarik mundur Anthony Ginting dkk.
Beruntung, Anthony Ginting masih konsisten di papan atas dan akhirnya bisa kembali ke Kejuaraan Dunia 2022 yang dilangsungkan di Tokyo, Jepang.
Ginting berhasil melewati babak pertama dan babak kedua dengan baik. Di babak 16 besar, ia ditantang oleh Shi Yuqi yang masih menjadi tunggal putra unggulan China.
Setelah perjuangan berat melalui babak rubber, Anthony Ginting akhirnya berhasil kalahkan Shi Yuqi dengan skor 21-11, 13-21, 21-18, dan lolos ke babak perempat final.
Keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya. Anthony Ginting justru berhadapan dengan Viktor Axelsen di perempat final, dan akhirnya kalah dengan skor 10-21, 10-21.
Itu adalah catatan terbaik Anthony Ginting di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Motivasi ini membawanya bangkit dan terus naik, saat ini ia menduduki posisi 2 di ranking BWF.
Saat sedang di puncak karier, atlet berusia 26 tahun itu justru ditinggal wafat oleh sang ibu, sehingga harus mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
Dengan begitu, Anthony Ginting belum bisa mematahkan rekor Taufik Hidayat, sebagai tunggal putra terakhir yang meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005.