Statistik Mencekam Bulutangkis Korsel Sejak Kedatangan Pelatih Asal Indonesia
Membedah lebih dalam, dalam klasemen BWF World Tour musim 2023 hingga Agustus ini, sekiranya ada 19 gelar juara ditorehkan Korea Selatan.
Torehan itu begitu melesat pesat jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana Korea Selatan sekiranya hanya meraih 10 gelar juara di BWF World Tour.
Tunggal putri menjadi sektor paling sukses yang menyumbangkan gelar bagi Korea Selatan sepanjang musim 2023, dan salah satu aktornya adalah An Se-young, murid Rony Agustinus.
Di bawah kepemimpinan Rony Agustinus, tercatat An Se-young telah meraih delapan gelar juara dari 11 final yang ditapaki sang atlet.
Bersama Rony Agustinus, An Se-young juga mampu meroket menembus ranking satu BWF padahal usianya baru 21 tahun.
Rony Agustinus bersama jajaran kepelatihan di Korea Selatan juga mampu membuat beberapa tunggal Korea Selatan seperti Kim Ga-eun, Sim Yu-jin, hingga Lee Yun-gyu menjadi dikenal publik.
Sungguh catatan dan transformasi yang sangat luar biasa bagi Korea Selatan di musim 2022-2023 ini. Bahkan itu hanya di lingkup BWF World Tour dan turnamen beregu.
Artinya, catatan itu tidak termasuk tiga keping medali emas yang ditorehkan An Se-young dan kawan-kawan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang merupakan turnamen grade satu.
Di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang berlangsung di Copenhagen Denmark pada 21-27 Agustus, Korea Selatan mampu menjadi juara umum dengan tiga emas di genggaman.
Gelar juara itu disumbang oleh murid Rony Agustinus, yakni An Se-young, yang sekaligus menciptakan sejarah sebagai tunggal putri pertama Korea Selatan yang bergelar juara dunia.
Kemudian emas Korea Selatan disumbang Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (ganda campuran) dan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (ganda campuran).
Entah sudah berapa kali Korea Selatan menjadi juara umum di berbagai turnamen bulutangkis sepanjang musim 2023 ini.
Namun yang jelas, Korea Selatan memang menjadi salah satu negara dengan kekuatan paling mengerikan sepanjang musim 2023.
Rasanya susah untuk menghentikan kebangkitan luar biasa Korea Selatan jika tidak ada pesaing sepadan yang menandingi mereka.
Bukan tidak mungkin keperkasaan itu akan terus berlanjut sampai ajang Olimpiade 2024 yang tinggal menghitung bulan akan digelar.