Masalah Mental Jadi Biang Kerok Bulutangkis Indonesia Rungkad di Kejuaraan Dunia 2023

Selasa, 29 Agustus 2023 02:00 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Subhan Wirawan
© PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti keluar sebagai Runner-up di Kejuaraan Dunia 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti keluar sebagai Runner-up di Kejuaraan Dunia 2023. (Foto: PBSI)
Masalah Mental Jadi Biang Kerok

Lebih lanjut, Rionny Mainaky menuturkan bahwa para atlet harus menyadari bahwa tampil di turnamen besar seperti Kejuaraan Dunia ata BWF World Championships 2023 faktor mental menjadi penentu kemenangan.

“Mental ini tak hanya berhubungan dengan soal fighting spirit saja, tetapi juga berdampak ke segi yang lain. Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan,” ujar Rionny Mainaky.

“Bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul. Juga kelincahan dan pergerakan terasa lambat,” sambung Rionny Mainaky.

Rionny Mainaky juga menghimbau kepada para atlet dari semua sektor agar tidak selalu menjadikan target sebagai beban berat di kejuaraan bulutangkis level apapun terutama untuk turnamen kelas dunia.

“Untuk semua sektor, dan khususnya tunggal putra, pemain harus lebih menyadari bahwa tampil di Kejuaraan Dunia itu berbeda,” himbau Rionny.

“Prestasinya sangat diharapkan dan ditunggu masyarakat Indonesia. Target itu jangan jadi beban, tetapi ini membawa tanggung jawab bagaimana harus bisa tampil bagus dan juara,” tutup Rionny Mainaky.

Himbauan serupa pun juga disampaikan oleh Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Eng Hian, berpesan kepada Apriyani/Fadia untuk selalu mempersiapkan teknik, fisik, dan mental ketika akan bertanding di lapangan kembali, terutama saat menghadapi turnamen-turnamen besar.

"Pertandingan final Kejuaraan Dunia kali ini harus menjadi pembelajaran mereka ke depan," tegas Eng Hian.

"Bagaimana mereka berdua harus bisa memanage ekspektasi dan tetap harus meningkatkan dan membenahi kekurangan yang terjadi di pertandingan partai final," kata Eng Hian.

Eng Hian menilai bahwa Apri/Fadia tersulut dalam tekanan yang diberikan oleh Chen Qing Chen/Jia Yi di babak final Kejuaraan Dunia 2023 kemarin.

"Penampilan Apri/Fadia di final, saya sebut bukan anti klimaks. Tetapi mereka under pressure. Keduanya tak bisa lepas dari tekanan lawan," tutup Eng Hian.