Chou Tien Chen Tak Gentar Lawan Bocil Kematian Sekaliber Kodai dan Kunlavut
Faktor ketahanan fisik dan stamina tentu saja menjadi ujian tersendiri bagi pebulutangkis yang sudah mulai menua seperti Chou Tien Chen.
Sementara, Kodai dan Kunlavut sudah membuktikan kekuatan stamina mereka saat bertanding di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang berdurasi 109 menit.
Namun, Chou Tien Chen mengatakan bahwa jam terbang lebih banyak akan membantunya menghadapi pertandingan reli panjang melawan Kodai atau Kunlavut.
“Pastinya pengalaman (akan menjadi kelebihan saya dari Kodai dan Kunlavut),” sambung Chou Tien Chen.
Sebelum menatap Asian Games 2022, tunggal putra peringkat 11 dunia itu akan menjalani dua agenda turnamen BWF, yakni China Open (5-10 September) dan Hong Kong Open (12-17 September).
Di China Open, Chou Tien Chen akan langsung menghadapi lawan berat dari China yakni Li Shi Feng yang menjuarai gelar All England tahun ini.
Sedangkan di Hong Kong Open, Chou Tien Chen akan menantang tunggal putra muda Malaysia, yani Ng Tze Yong, yang digadang-gadang jadi penerus Lee Chong Wei.
Menatap dua turnamen tersebut, Chou yang dikalahkan Axelsen di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2023 tersebut hanya ingin menjalaninya sebaik mungkin demi hasil maksimal.
“Hal yang paling penting adalah melakukan tugas saya dengan baik untuk diri sendiri dan bersaing dalam kompetisi yang akan datang,” lanjut Chou Tien Chen.
“Saya tidak bermain terlalu baik (akhir-akhir ini), namun saya yakin jalannya akan menjadi lebih baik ;a;gi dan perlahan-lahan saya akan menemukan arah saya,” tambahnya.