INDOSPORT.COM – Sejak tunggal putra Thailand didatangi pelatih Agus Dwi Santoso dari Indonesia, Kunlavut Vitidsarn menciptakan sederet statistik di luar nalar mengguncang dunia.
Sejak beberapa waktu belakangan ini, Thailand menunjukkan kebangkitan luar biasa nyaris di seluruh sektor bulutangkis.
Tak hanya Ratchanok Intanon (tunggal putri), sekarang Thailand memiliki Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang bertengger di papan atas ranking BWF ganda campuran.
Di ganda putri, Thailand juga memiliki Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimssard hingga Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Sampai akhirnya Kunlavut Vitidsarn menggenapi kekuatan bulutangkis Thailand dengan posisinya yang mampu berada di top empat ranking BWF sektor tunggal putra.
Di antara mereka, nama Kunlavut Vitidsarn menjadi yang paling tersorot akhir-akhir ini seiring dengan keberhasilannya meraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
Pada final yang berlangsung di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, Minggu (29/8/23), atlet berusia 21 tahun itu mengalahkan wakil Jepang, Kodai Naraoka, 19-21, 21-18, 21-7.
Keberhasilan Kunlavut Vitidsarn tersebut menjadikan namanya sebagai tunggal putra Thailand pertama yang berhasil menjadi juara dunia.
Namun tahukah, sebenarnya sebelum Kejuaraan Dunia 2023, Kunlavut Vitidsarn memang sudah menjadi sorotan publik karena kebangkitannya yang secepat kilat sejak dia merangkak ke level senior.
Jika dilihat-lihat, dia menunjukkan kematangan luar biasa sejak tahun lalu, utamanya setelah Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) mendatangkan Agus Dwi Santoso, pelatih asal Indonesia.
Ya, pada Maret 2022 lalu, Agus Dwi Santoso memang direkrut Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) untuk menangani sektor tunggal putra di tim nasional.
Saat itu Agus Dwi Santoso direkrut bersama Kim Ji-hyun untuk tunggal putri, dan Maneepong Jongjit untuk ganda campuran.
“Asosiasi percaya bahwa kehadiran pelatih asing dengan pengalaman membentuk atlet kelas dunia, serta pelatih Thailand yang merupakan mantan atlet elit, akan bisa memberikan kontribusi positif,” ucap Khunying Pattama dilansir dari laman Daily News Thailand.
“Tujuan yang tak kalah penting adalah mendapatkan medali bersejarah pada Olimpiade di Paris, Prancis, pada Juli 2024,’ sambungnya.
Sebagai informasi tambahan, diketahui Agus Dwi Santoso yang melatih timnas Thailand, secara langsung menangani nama-nama tunggal putra seperti Sitthikom Thammasin. Sementara Kunlavut Vitidsarn berlatih di klub.
Meski demikian, memang tidak bisa dipungkiri jika sejak kedatangan Agus Dwi Santoso ke Thailand, perjalanan karier Kunlavut Vitidsarn juga ikut berimbas besar.