Badminton Lovers Berikan Reaksi Beragam usai Herry IP Ditunjuk Latih Ganda Campuran
Sesaat sebelum mengumumkan penunjukan Herry IP sebagai pelatih ganda campuran, publik sudah dihebohkan dengan kabar didepaknya Djoko Mardianto sebagai staf pelatih ganda campuran.
PBSI sebenarnya sempat memberikan kesempatan untuk eks atlet nasional tersebut menjalani trial. Djoko Mardianto awalnya digadang-gadang akan menggantikan Nova Widianto sebagai pelatih ganda campuran, dan menjadi pendamping Amon Sunaryo.
Djoko Mardianto, yang harus mengucapkan selamat tinggal pada karier sebagai pelatih ganda campuran PBSI, sempat mengaku kecewa pada PBSI yang plin-plan setelah memintanya menjadi pelatih ganda campuran.
"Kalau dikatakan kecewa, pasti kecewa. Mengapa tidak dikatakan di awal kalau usia menjadi kendala? Kan saya sudah mengirim CV?" ucap Djoko Mardianto via Fantasista.
"Padahal saya ada job di luar dan menolaknya karena ada panggilan Pelatnas. Menurut saya, alasannya dicari-cari," kata sosok berusia 56 tahun tersebut.
"Soal kompetensi juga saya kurang mengerti. Katanya ada netizen yang meragukan saya, kok seperti ini?" tukas Djoko Mardianto.
Namun dengan berbagai pertimbangan belakangan ini, PBSI akhirnya mantap untuk menarik Herry IP ke ganda campuran, dan mencoret Djoko Mardianto. Mereka pun mengungkapkan alasan mereka lewat rilis resmi.
"PP PBSI juga memutuskan untuk tidak mengangkat Djoko Mardianto yang sempat menjalani uji coba sebagai pelatih beberapa waktu lalu," tertulis dalam rilis resmi PBSI.
"PP PBSI menilai kinerja Djoko belum memenuhi kebutuhan dan kriteria pelatih ganda campuran yang sedang fokus mengejar poin di kualifikasi Olimpiade Paris 2024."
"PP PBSI menyampaikan apresiasi kepada Djoko yang sudah mencoba memberikan kontribusi untuk bulutangkis Indonesia walau sudah lama tidak berkecimpung di dunia bulutangkis."