Blunder! PBSI Ngaku Cuma Coba-coba Tunjuk Djoko Mardijanto Latih XD?

Sabtu, 2 September 2023 12:20 WIB
Penulis: Agustinus Rosario | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT.com
PBSI kembali membuat kontrovesi usai disinyalir hanya coba-coba saat menunjuk Djoko Mardijanto melatih sektor ganda campuran. Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/INDOSPORT.com
PBSI kembali membuat kontrovesi usai disinyalir hanya coba-coba saat menunjuk Djoko Mardijanto melatih sektor ganda campuran.

INDOSPORT.COM - Induk cabor bulutangkis Tanah Air, PBSI, kembali membuat kontrovesi usai disinyalir hanya coba-coba saat menunjuk Djoko Mardijanto melatih sektor ganda campuran.

Reformasi di tubuh PBSI kembali menelan korban. Terakhir, Djoko Mardijanto urung diangkat sebagai pelatih ganda campuran setelah sempat menjalani uji coba.

"PP PBSI juga memutuskan untuk tidak mengangkat Djoko Mardijanto yang sempat menjalani uji coba sebagai pelatih beberapa waktu lalu," tulis PBSI dalam keterangan resmi mereka.

"PP PBSI menilai kinerja Djoko belum memenuhi kebutuhan dan kriteria pelatih ganda campuran yang sedang fokus mengejar poin di kualifikasi Olimpiade Paris 2024."

Padahal, Djoko Mardijanto sendiri baru menjadi pelatih di sektor ganda campuran selama tiga bulan. Yang bersangkutan pun mengaku heran dan bingung dengan kabar pemberhentiannya secara mendadak oleh PBSI.

Hal ini seakan menjadi bukti bahwa PBSI tengah melakukan coba-coba dalam merekrut pelatih. PBSI dengan blak-blakan sudah mengetahui soal kapasitas Djoko yang lama tidak berkecimpung di bulutangkis. tetapi ia tetap ditunjuk. 

"PP PBSI menyampaikan apresiasi kepada Djoko yang sudah mencoba memberikan kontribusi untuk bulutangkis Indonesia walau sudah lama tidak berkecimpung di dunia bulutangkis."

Kasus ini turut menjadi sorotan jurnalis olahraga Tanah Air, Ainur Rohman. Ia mempertanyakan tindakan PBSI yang dinilainya hanya "coba-coba" dengan memberi kesempatan kepada Djoko Mardijanto untuk melatih. 

"Kan dr CV sudah kelihatan Djoko Mardijanto sudah lama tak aktif sbg pelatih klub2 papan atas? Lalu mengapa dia diminta memasukkan CV?," cuit Ainur Rohman di akun X (dulu Twitter) pribadinya.

"Mengapa dia diundang jd pelatih pelatnas? Mengapa harus melakukan aksi coba2 di tengah fase kritis Road to Paris 2024? Sukar dipercaya."