BWF Didesak Pakai Teknologi Baru Buntut 'Kecurangan' terhadap Apriyani Rahayu

Kamis, 7 September 2023 00:00 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan tampil di final Kejuaraan Dunia Badminton 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan tampil di final Kejuaraan Dunia Badminton 2023. (Foto: PBSI)
BWF Dituntut Pakai Teknologi Baru

Apriyani Rahayu sempat menunjukkan rasa emosinya dengan memprotes keputusan wasit yang memimpin pertandingan.

Namun, wasit tetap teguh pada keputusannya bahwa shuttlecock mengenai bagian tubuh Apriyani meski hanya sedikit.

Walaupun keputusan kontroversial wasit tersebut akhirnya tidak berdampak menjadi kekalahan bagi Apriyani Rahayu.

Hal tersebut dikarenakan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva tetap bisa memenangkan pertandingan menghadapi Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 17-21, 21-12, dan 21-19.

Namun, hal tersebut merupakan hal yang merugikan bagi para pemain bulutangkis. Serta, wasit tidak pernah mau belajar dari kesalahan.

Bahkan, situasi di atas membuat akun media sosial Twitter bernama @ainurohman berani menyuarakan tanggapannya.

Menurutnya BWF harus mengambil sikap atas beberapa keputusan wasit yang salah dengan menyediakan teknologi.

"Apriyani mengaku bahwa shuttlecock itu nggak mengenai badannya. Dia juga agak emosi dgn keputusan umpire," dikutip dari @ainurohman.

"Dlm kondisi Apri yg emosi dan pertandingan yg masuk fase genting, Fadia coba menenangkan Apri. Mereka fokus lagi dan akhirnya menang," imbuhnya.

"Selama BWF nggak menyediakan teknologi dan kesempatan bagi pemain utk melakukan challenge bagi situasi2 seperti ini, maka umpire adalah dewa yg nggak pernah salah."