INDOSPORT.COM - Curhatan pilu tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, usai kandas di China Open 2023 memancing rasa simpati Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Pasalnya, ini menjadi pertandingan pertama Ginting setelah sempat absen di ajang Kejuaraan Dunia 2023 pada Agustus kemarin karena masih dalam suasana berduka.
Diketahui, Ginting ditinggalkan sang ibunda tercinta, Lucia Sriati, yang meninggal dunia hanya sepekan menjelang Kejuaraan Dunia di Kopenhagen.
Setelah melewati masa berduka, tunggal putra ranking 2 BWF itu pun kembali ke turnamen dengan mengikuti China Open di Changzhou pekan ini.
Sayang sekali comeback Ginting tidak berbuah manis. Dirinya dikalahkan wakil Jepang, Kanta Tsuneyama dalam pertarungan rubber set 66 menit dengan skor 11-21, 21-18, 17-21.
BWF membuat sebuah artikel khusus untuk meratapi kekalahan Ginting di China Open di tengah perasaan duka yang mungkin masih membayanginya.
Kekalahannya di China Open kali ini membuat Ginting gagal mengulangi kesuksesannya dalam dua edisi terakhir empat tahun lalu, saat jadi juara di edisi 2018 dan runner-up edisi 2019.
“Di China Open lima tahun lalu, ia meraih salah satu kemenangan terbesarnya, mengalahkan Kento Momota yang sedang dalam performa terbaiknya di final,” tulis BWF.
“Tapi ini bukan saat yang normal bagi pemain nomor dua dunia itu, yang mengalami kesedihan pribadi terbesar bulan lalu ketika dia kehilangan ibunya,” lanjut BWF.
BWF pun sangat tersentuh dengan kata-kata yang diucapkan Anthony Sinisuka Ginting usai kandas di China Open 2023, bahwa Ginting mengaku berusaha keras menerima kekalahan itu.