INDOSPORT.COM – Profil dan agama Basri Yusuf, legenda dan pelatih Indonesia sekaligus ketum PBSI Jawa Tengah yang pernah didik para monster bulutangkis dunia.
Selain China, Indonesia juga merupakan negara tradisional bulutangkis yang terkenal akan kehebatannya di dunia tepok bulu.
Sejak adanya olahraga bulutangkis, Indonesia mampu mendominasi cabang olahraga tersebut dan telah melahirkan pemain maupun pelatih kelas dunia.
Pelatih Indonesia sendiri sangat diburu oleh negara-negara lain karena berhasil memoles dan melahirkan para jawara dan legenda bulutangkis.
Salah satunya ialah Basri Yusuf, memang merupakan nama yang cukup asing di era saat ini tetapi memiliki andil besar dalam dunia badminton baik untuk Indonesia maupun negara lain.
Akhmad Khafidz Basri Yusuf merupakan pria yang lahir pada 25 Mei 1945 yang memiliki sepak terjang yang panjang di dunia bulutangkis.
Pria beragama Islam tersebut mengawali kariernya sebagai pemain Pelatnas PBSI pada era 1975-1980, dan sukses menorehkan sederet prestasi baik di nomor tunggal maupun ganda.
Salah satunya ialah semifinalis nomor ganda New Delhi Memorial Championship (1976), runner-up nomor tunggal Kejuaraan Nasional di Semarang (1977), runner-up nomor tunggal Indonesia National Open (1978).
Lalu juara beregu dan runner-up nomor ganda Pesta Sukan Brunei Darussalam (1985), serta peraih medali emas tunggal dan medali perunggu ganda dalam World Master Game 2009 (55+) di Sydney, Australia.
Melansir informasi dari ByPro Badminton, usai merasa puas sebagai pemain, Basri Yusuf pun memutuskan untuk banting stir menjadi seorang pelatih bulutangkis pada tahun 1980 hingga 2012.
Tak main-main, ia serius mengejar kariernya sebagai pelatih dengan mengambil beberapa kursus untuk meningkatkan kemampuan kepelatihannya di Sport Administration of Singapore, National Badminton of Indonesia Certification (Madya 1).
Lalu Master Coach National Registration of Coach (NROC) of Singapore Sport Institute, Australian Strength and Conditioning Association (ASCA) level 1 dan 2, serta IOC (International of Olympic) level 2.
Kegigihan dalam mengasah kemampuan kepelatihannya pun berbuah manis di mana ia akhirnya mampu menjadi pelatih hebat yang melatih sejumlah legenda bulutangkis dunia.