3 Alasan Kenapa Jonatan Christie Sulit untuk Lewati Hadangan Viktor Axelsen di China Open 2023
Akan tetapi sebenarnya skill set Jonatan Christie tidaklah buruk bahkan jika Viktor Axelsen sekalipun tolak ukurnya.
Sayangnya Jojo kerap kali kehilangan fokus dalam tekanan lawan yang mengindikasikan mental bertanding pria 25 tahun itu belum sepenuhnya sempurna.
Jika berada dalam kondisi terbaik, Jojo adalah atlet atletis dengan footworkd tiada dua di court dan itulah kenapa ia sempat menjadi tunggal putra terbaik dunia kedua. Di bawah Axelsen tentu saja.
Hanya saja saat dalam kondisi buruk, Jojo akan menampilkan performa 180 derajat dari biasanya dan tidak jarang berujung pada kekalahan yang tidak semestinya.
Ini alasan kedua kenapa Axelsen masih akan jadi unggulan telak pada semifinal China Open yang digelar di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium tersebut.
Mungkin seiring berjalannya waktu Jojo akan menjadi pemain yang lebih baik lagi.
Axelsen memiliki mental juara bak monster mengingat ia sudah sangat berpengalaman dalam memasuki babak akhir BWF World Tour.
Turnamen Super 1000 baginya bukan masalah besar usai di 2023 saja ayah dari Vega Axelsen itu sudah mengantongi dua medali juara Super 1000.
Axelsen memenangi Malaysia Open dan Indonesia Open sedanhkan sepanjang kariernya Jojo sama sekali belum pernah merasakan atmosfer final dari level tertinggi.
Namun yang namanya olahraga, selalu ada ruang untuk anomnali dan keajaiban terjadi. Seperti saat di semifinal French Open 2019 silam.
Kala itu Jonatan Christie adalah underdog berat terutama usai kehilangan gim pertama 21-7. Akan tetapi Viktor Axelsen justru menjadi korban comeback luar biasanya 22-20 dan 21-19.
Skenario serupa bisa terulang di China Open 2023 namun tentu dengan catatan Jojo bisa bertanding dalam kondisi fisik juga mental optimal.