Cerita Kento Momota dan Peluang ke Olimpiade Paris yang Kian Menipis

Senin, 11 September 2023 04:15 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Naomi Baker/Getty Images
Mari mengulas sekelumit cerita tunggal putra bulutangkis Jepang, Kento Momota, dan peluang ke Olimpiade 2024 di Paris yang kian hari kian menipis. Copyright: © Naomi Baker/Getty Images
Mari mengulas sekelumit cerita tunggal putra bulutangkis Jepang, Kento Momota, dan peluang ke Olimpiade 2024 di Paris yang kian hari kian menipis.

INDOSPORT.COM – Mari mengulas sekelumit cerita tunggal putra bulutangkis Jepang, Kento Momota, dan peluang ke Olimpiade 2024 di Paris yang kian hari kian menipis.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menetapkan 1 Mei 2023 hingga 8 April 2024 sebagai masa penghitungan poin kualifikasi Olimpiade 2024 di Paris.

Dalam peraturannya, BWF menetapkan masing-masing negara hanya dapat jatah dua kuota maksimum, baik untuk sektor maupun ganda.

Sejauh ini, perhitungan poin kualifikasi Olimpiade 2024 Paris sudah dimulai sejak Malaysia Masters di bulan Mei 2023 lalu.  Persaingan di tabel race to Paris pun kian bergejolak.

Utamanya untuk sektor tunggal putra, di mana wakil Jepang Kodai Naraoka ada di posisi pertama, diikuti Prannoy H.S (India) dan Kunlavut Vitidsarn (Thailand).

Di antara gejolak ranking race to Paris 2024, nama Kento Momota menjadi salah satu yang nestapa. Tunggal putra Jepang itu saat ini terdampar di ranking 43 race to Paris 2024.

Dengan aturan kuota maksimal per sektor hanya dua orang tiap negara, kans Momota untuk tampil ke Olimpiade 2024 Paris memang harus diakui sangat berat.

Apalagi tunggal putra Jepang dari Kodai Naraoka, Kenta Nishimoto, Kanta Tsuneyama, hingga Koki Watanabe saat ini memiliki prestasi yang lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan Kento Momota.

Berbicara soal performa Kento Momota, pebulutangkis berusia 29 tahun itu memang perlahan harus kehilangan predikat tunggal putra ranking satu dunia usai dilanda kecelakaan nahas pada 2020 silam.

Setidaknya sejak kecelakaan itu, dia gagal kembali ke top performa. Alih-alih meraih gelar juara, Kento Momota bahkan lebih sering terdepak di babak pertama turnamen bulutangkis.