PBSI Keterlaluan, Herry IP Rangkap Jabatan Pegang Ganda Putra Asian Games Buntut Aryono Absen

Kamis, 21 September 2023 12:47 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© Humas PBSI
PBSI kembali menjadi sororan karena membuat Herry IP terpaksa rangkap jabatan sebagai pelatih ganda putra dan ganda campuran di Asian Games 2022. Copyright: © Humas PBSI
PBSI kembali menjadi sororan karena membuat Herry IP terpaksa rangkap jabatan sebagai pelatih ganda putra dan ganda campuran di Asian Games 2022.

INDOSPORT.COM - PBSI kembali menjadi sororan karena membuat Herry IP terpaksa rangkap jabatan sebagai pelatih ganda putra dan ganda campuran di Asian Games 2022.

Keputusan PBSI yang terlalu mendadak memindahkan Herry IP dari sektor ganda putra ke sektor ganda campuran, kini justru membuat Aryono Miranat menjadi korban.

PBSI mendaftarkan Herry IP sebagai pelatih ganda putra Indonesia di Asian Games 2022. Berhubung slot yang terbatas, maka asisten pelatih Aryono Miranat tidak diikut sertakan.

Sementara itu, pelatih ganda campuran yang didaftarkan untuk mendampingi tim di Asian Games 2022 adalah Amon Sunaryo. Proses pendaftaran sudah dilakukan sejak Juli lalu.

Namun siapa sangka, PBSI akhirnya menunjuk Herry IP sebagai pelatih ganda campuran per bulan Agustus, dan Aryono Miranat menjadi pelatih kepala ganda putra.

Naasnya, pemberkasan untuk pelatih Asian Games 2022 sudah terlanjur dikirim. Herry IP berstatus sebagai pelatih ganda putra, dan Aryono Miranat tidak ikut serta ke China.

Maka dari itu, besar kemungkinan Herry IP akan merangkap jabatan sebagai pelatih ganda putra dan ganda campuran di perhelatan Asian Games 2022 nanti.

Saking sibuknya memegang dua sektor, Herry IP menuturkan bahwa persiapan jelang Asian Games 2022 masih kurang, apalagi Leo/Daniel dkk baru saja pulang dari Hong Kong Open.

"Saya lebih banyak (latihan) teknik, karena tinggal beberapa hari saja sudah berangkat (ke Hangzhou)," ungkap Herry IP saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Rabu (20/09/23).

"Sebenarnya kalau dari persiapan kurang setelah Hong Kong. Tetapi, dari BWF seperti itu. Kami harus tetap jalani karena kondisi itu tidak hanya dialami kita, tetapi juga negara lain."