4 Pensiunan Bulutangkis yang Memilih Tak Lanjutkan Karier di Dunia Tepok Bulu

Flashback sejenak. Simon Santoso adalah tunggal putra Indonesia yang bersinar pada masanya. Pencapaian tertingginya adalah menapaki top tiga ranking BWF pada tahun 2010.

Beberapa gelar individu yang diraih Simon Santoso adalah menyabet emas SEA Games 2009 dan 2011. Dalam turnamen Super Series, dia pernah menyabet gelar juara Singapore Open 2008.

Kemudian Simon Santoso menyabet gelar juara turnamen bulutangkis Indonesia Open 2012, Singapore Open 2014, dan masih banyak lagi.

Sampai akhirnya Simon Santoso memutuskan untuk gantung rkaet pada tahun 2016 setelah mengalami cedera di Thailand Open 2016.

Setelah pensiun, Simon Santoso enggan untuk kembali di bulutangkis. Dia kemudian bergelut dengan dunia bisnis dengan mengelola toko material di daerah Cipayung, Jakarta Timur.

Alasan logis dari keputusan Simon Santoso menggeluti bisnis adalah hobinya berdagang, dan dia bertekad untuk serius mendalami.

Icuk Sugiarto

Icuk Sugiarto merupakan juara dunia bulutangkis tunggal putra tahun 1983. Ia gantung raket pada 1989.

Setelah pensiun, Icuk sempat menjadi pelatih di PB Pelita Bakrie dan masuk dalam pengurus PBSI. Pria asal Solo ini juga pernah menjadi staf ahli menpora era Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Icuk juga sempat mencoba menjadi anggota DPR pada 2019 melalui partai Hanura. Namun, ia gagal lolos ke Senayan karena hanya mengumpulkan 7.972 suara.

Greysia Polii 

Setelah pensiun pada pertengahan tahun 2022,  Greysia Polii memilih menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga. 

Ia juga menjadi Presiden Komite Atlet BWF untuk periode 2022-2025. Ia juga berencana mengembangkan brand sepatunya yang bernama 'Fine Counsel', dan juga banyak menghiasi dunia hiburan Tanah Air.