INDOSPORT.COM – PBSI dan tim bulutangkis Indonesia nampaknya harus belajar dari India dan Thailand imbas dari kegagalan di Asian Games 2022 dan musim jeblok 2023.
Seperti diketahui, tim bulutangkis Indonesia mencatatkan sejarah yang buruk di Asian Games 2022, di mana tak ada satu pun wakil yang melaju ke babak semifinal.
Hal ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi PBSI dan Indonesia untuk pertama kalinya gagal mempersembahkan medali di Asian Games.
Mengirimkan pemain terbaik yang nangkring di jajaran papan atas ranking BWF rupanya tak menjamin keberhasilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dkk untuk meraih satu pun medali.
Di nomor beregu contohnya, tim putra Indonesia yang berstatus sebagai unggulan pertama harus kandas di babak perempat final usai dikalahkan Korea Selatan dengan skor 1-3.
Nasib serupa juga dialami tim putri, di mana Gregoria Mariska dkk juga terhenti di babak perempat final usai dikalahkan China dengan skor 0-3.
Kembali berjuang di nomor perorangan, tren buruk tim Indonesia terus berlanjut usai tiga wakil yang berlaga di perempat final harus kandas seluruhnya.
Mereka adalah unggulan pertama Anthony Ginting yang harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah yakni Li Shifeng dalam dua gim langsung dengan skor 13-21, 17-21.
Lalu di sektor ganda putra ada unggulan pertama lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang harus mengakui keunggulan Lee Yang/Wang Chi Lin dengan skor 19-21, 18-21.
Terakhir, ada perwakilan tunggal putri Indonesia ranking 8 dunia yakni Gregoria Mariska yang dikalahkan pebulu tangkis non-unggulan Jepang, Aya Ohori, dengan skor 19-21. 19-21.
Cukup memalukan tentunya bagi Indonesia yang dikenal sebagai negara yang memiliki sejarah luar biasa di cabang olahraga bulutangkis.
Saat ini, Indonesia sudah tertinggal dari beberapa negara non-tradisional yang mulai menunjukkan kebangkitan seperti India hingga Thailand di cabor bulutangkis.