In-depth

3 Legenda Bulutangkis Senggol PBSI Usai Catat Nol Medali di Asian Games 2022

Sabtu, 7 Oktober 2023 10:02 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Mantan Pebulutangkis Nasional, Greysia Polii, selepas acara media gathering hari ini, Rabu (02/08/23), di Kwitang, Gambir, Jakarta Pusat. (Foto: Ammara Marthiara/INDOSPORT) Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Mantan Pebulutangkis Nasional, Greysia Polii, selepas acara media gathering hari ini, Rabu (02/08/23), di Kwitang, Gambir, Jakarta Pusat. (Foto: Ammara Marthiara/INDOSPORT)
Greysia Polii

Greysia Polii dikenal sebagai legenda bulutangkis di sektor ganda putri yang gemilang meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Ia berpasangan dengan Apriyani Rahayu berhasil mencetak sejarah menjadi ganda putri pertama Indonesia yang berhasil meraih emas Olimpiade.

Tak hanya itu, sebelumnya Greysia Polii yang berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari itu juga berhasil mencatatkan hasil yang positif di Asian Games 2014.

Kala itu, Greysia/Nitya berhasil mengamankan medali emas usai mengalahkan pasangan nomor 1 di ranking BWF yakni Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Sama seperti Luluk Hadiyanto, Greysia Polii turut menyoroti kegagalan tim Indonesia di nomor beregu putri khsusunya sebagaimana dalam cuitannya di akun X (Twitter).

Greysia menyoroti kejayaan Korea Selatan yang memiliki kelebihan di determinasi, mindset dan kesatuan pemain yang tentu ada andil federasi di dalamnya.

Setuju banget sama pernyataan dari pelatih. Melihat kehidupan atlet mereka dari jarak yang cukup dekat, gak heran kalau Tim Korea bisa jadi Juara Asian Games dan Uber Cup,” tulis Greysia.

Yuni Kartika

Selain Luluk Hadiyanto dan Greysia Polii, legenda bulutangkis di sektor tunggal putri yang saat ini menjadi komentator olahraga yakni Yuni Kartika turut buka suara.

Sebagai informasi, Yuni Kartika sendiri tampil cukup mengesankan ketika masih aktif di dunia bulutangkis dengan menyabet gelar di German Open 1990 hingga Juara Dunia Junior 1991.

Tak hanya itu, legenda tunggal putri kelahiran 1973 itu juga menjadi bagian dari kemenangan tim putri Indonesia menyabet trofi Piala Uber 1994.

Ia juga menjadi bagian dari kegemilangan tim beregu putri Indonesia meraih medali perak di Asian Games 1994 yang dihelat di Hiroshima, Jepang.

Yuni Kartika pun ikut buka suara terkait dengan kegagalan PBSI dan tim Indonesia yang tak meraih satu pun medali di Asian Games 2022 dalam unggahan di Instagram-nya.

Harapan satu2nya di Asian Games, Jorji pun menyerah kalah dari Aya Ohori (Jepang). Padahal kl berkaca H2H Jorji unggul.”

 “Cabor kebanggaan Indonesia, bulutangkis, tidak mampu menyumbangkan medali utk Indonesia. Sedih sekali rasanya,” tulis Yuni.