Kisah Pilu Aya Ohori, Penghancur Gregoria Mariska di Bawah Bayang-bayang Akane Yamaguchi
Seperti diketahui, Akane Yamaguchi menjadi tunggal putri andalan Jepang di beberapa turnamen bulutangkis yang saat ini menduduki peringkat dua di ranking BWF.
Ya, Akane Yamaguchi berhasil membuat harum tim bulutangkis Jepang dengan menyabet 2 kali Juara Dunia (2021 dan 2022) serta 1 kali gelar Juara Asia (2019).
Namun, di balik kejayaan Akane ternyata ada tunggal putri Jepang yang kurang bersinar namun kali ini berhasil mencetak sejarah meraih medali perunggu di Asian Games 2022.
Ia adalah Aya Ohori, pebulu tangkis kelahiran Aizuwakamatsu pada 2 Oktober 1996 yang berhasil menyelamatkan muka Jepang di Asian Games 2022.
Bukan tanpa sebab, Aya Ohori sendiri menjadi tulang punggung di sektor tunggal putri usai Akane Yamaguchi memutuskan mundur di Asian Games 2022 karena cedera.
Kiprah Ohori sendiri terbilang cukup gemilang. Ia berhasil mengalahkan mantan tunggal putri peringkat 1 di ranking BWF yakni Tai Tzu Ying di babak 16 besar.
Selain itu, ia juga berhasil mengalahkan unggulan ke-5 asal Indonesia yakni Gregoria Mariska dalam pertandingan yang berlangsung 2 gim saja.
Namun, di balik kesuksesannya di Asian Games 2022, Aya Ohori merupakan tunggal putri yang kariernya bak diredupkan Akane Yamaguchi.
Bagaimana tidak, pebulu tangkis jebolan klub Tonami Japan itu sulit untuk naik podium juara, di mana terakhir kali ia meraih gelar di Graphics International Challenge 2018.
Di sepanjang kariernya di turnamen bulutangkis internasional, Aya Ohori berhasil menyabet total 7 gelar juara serta 5 runner-up saja.
Selain itu, penghancur Gregoria Mariska itu juga berhasil menyabet gelar bergengsi bersama tim putri Jepang seperti medali emas Asian Games 2018 serta Kejuaraan Asia (2018, 2020).