INDOSPORT.COM - Ada cerita lawas dari pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, PBSI bisa pecat Herry IP jika gagal membawa pulang medali Asian Games.
Bulutangkis Indonesia selalu rutin meraih medali di pentas Asian Games, sejak agenda ini dihelat di tahun 1962 silam. Tidak heran jika PBSI mematok target 3 medali emas di tahun ini.
Hanya saja, rekor gemilang Indonesia harus terhenti di Asian Games 2022 Hangzhou. Tiga wakil Indonesia yang tersisa di perempat final, tidak ada satu pun yang lolos ke semifinal.
Bertanding di Hangzhou Binjiang Gymnasium, China, Kamis (05/10/23), Fajar/Rian kandas di tangan Lee Yang/Wang Chi Lin asal Chinese Taipei, dengan skor 21-11, 22-24, 17-21.
Kemudian, Anthony Sinisuka Ginting juga kalah straight game saat melawan pemain tuan rumah, Li Shifeng, dengan skor 13-21, 17-21.
Nyawa terakhir Indonesia ada di tangan Gregoria Mariska Tunjung, tetapi pemain tunggal putri itu juga kandas di tangan Aya Ohori asal Jepang, dengan skor 10-21, 19-21.
Bulutangkis Indonesia nihil medali di Asian Games 2022. Petinggi PBSI pun mendadak bungkam dan tidak ada yang muncul ke publik ketika tiba di Tanah Air.
Malah, atlet ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto yang menjadi 'tumbal' untuk diwawancara media, sepulangnya dari Asian Games 2022.
Kelakuan PBSI membuat Badminton Lovers mulai overthinking. Jika atlet saja bisa dibuat sebagai 'tameng', maka bukan tidak mungkin jika jajaran pelatih juga bisa menjadi tumbal.
Salah satu sosok yang paling terancam masa depannya adalah Herry Iman Pierngadi, sang pelatih yang mendampingi ganda putra serta ganda campuran di Asian Games 2022.