INDOSPORT.COM - Mengulas empat fakta membanggakan tim bulutangkis Indonesia di Arctic Open, apakah bisa terulang kembali pada edisi kali ini?
Turnamen bulutangkis yang naik level sebagai ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yakni Arctic Open 2023 kembali digelar pada 10 hingga 15 Oktober mendatang.
Para pebulutangkis papan atas dunia seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ikut serta di turnamen level super 500 ini yang dihelat di Vantaa, Finlandia.
Di Arctic Open 2023, Indonesia mengirimkan beberapa wakil seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan hingga Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.
Namun, pada beberapa edisi sebelumnya, Indonesia ternyata banjir prestasi di Arctic Open yang sebelumnya bernama Finnish Open.
INDOSPORT mencoba mengulas deretan fakta membanggakan tim bulutangkis Indonesia di Arctic Open dalam beberapa edisi sebelumnya. Berikut ulasannya.
Edisi 1990
Pada edisi 1990 merupakan edisi pertama diselenggarakannya turnamen bulutangkis Arctic Open atau kala itu masih bernama Finnish Open.
Pada edisi perdana tersebut, Indonesia berhasil meraih satu gelar juara melalui sektor ganda putra yakni Imay Hendra/Bagus Setiadi.
Kala itu, pasangan beda negara Brunei Darussalam-Indonesia itu berhasil mengalahkan wakil Denmark, Max Gandrup/Thomas Lund dengan skor 18-17, 14-18, 15-9.
Hasil ini menjadi catatan positif tersendiri bagi Imay Hendra/Bagus Setiadi, di mana kala itu mereka menjadi ganda putra independen.
Sementara itu, selain meraih juara dari sektor ganda putra, Indonesia juga berhasil mempersembahkan medali perak dari sektor tunggal putra.
Dia adalah Hermawan Susanto yang keluar sebagai runner-up usai dikalahkan tunggal putra Denmark, Morten Frost Hansen dengan skor 13-15, 15-4, 9-15.