INDOSPORT.COM - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, mengaku belum move on dari kekalahan tragis di Asian Games 2022 Hangzhou.
Namun kini, Gregoria harus berjuang lagi di Denmark Open mulai 17 Oktober 2023. Atlet berusia 23 tahun itu berharap bisa menebus kekalahannya dan menjadi juara di Eropa.
Pada Asian Games 2022, Indonesia sebenarnya memiliki tiga wakil di perempat final, mulai dari Fajar Alfian/Rian Ardianto, Anthony Ginting, dan Gregoria Mariska.
Bertanding di Hangzhou Binjiang Gymnasium, China, Fajar/Rian kandas di tangan Lee Yang/Wang Chi Lin asal Chinese Taipei, dengan skor sengit 21-11, 22-24, 17-21.
Kemudian, Anthony Ginting harus kalah straight game saat melawan pemain tuan rumah, Li Shifeng, dengan skor 13-21, 17-21.
Nyawa terakhir Indonesia berada di tangan Gregoria Mariska, tetapi pemain tunggal putri itu juga kandas di tangan Aya Ohori asal Jepang, dengan skor 10-21, 19-21.
Bulutangkis Indonesia yang selalu rutin meraih medali di Asian Games sejak1962, kini mencatatkan sejarah kelam karena Merah Putih pulang tanpa medali.
Sepulangnya dari China, Gregoria Mariska mengaku terpukul, tetapi ia kembali berlatih keras menjelang Denmark Open, demi bisa membayar kegagalannya di Asian Games 2022.
"Kondisi Puji Tuhan oke, walaupun jaraknya cukup mepet. Semoga kekalahan kemarin bisa menjadi motivasi di tur ini," ungkap Gregoria Mariska melalui rilis PBSI.
"Kekalahan kemarin di Asian Games cukup berat buat saya, jadi inginnya sudah bisa melupakan hal itu dan punya target yang lebih bagus," tambah atlet tunggal putri Indonesia itu.