Agung Firman Mengaku Bertanggung Jawab atas Hasil Memalukan Asian Games, Mundur?
Agung Firman Sampurna pun akhirnya buka suara awal pekan ini dengan berjanji akan membenahi manajemen. Namun, tetap saja pernyataannya mengundang kontroversi.
Badminton Lovers melalui kolom komentar di unggahan PBSI di Instagram merasa janji tersebut hanyalah pemanis agar terkesan bertanggung jawab.
Beberapa Badminton Lovers justru berharap Agung Firman Sampurna bertanggung jawab dengan mengundurkan diri dari jabatan Ketum PBSI.
“Ini hanya sebagai pemanis kata aja, biar terkesan bertanggung jawab, kalau benar bertanggung jawab knp merusak tradisi medali AG, ingat perdana merusak tradisi badminton indonesia adalah anda dan jajaran anda,” tulis @riyanfaisal
“Asian Games nihil gelar, ketua umum PP PBSI mengundurkan diri. Kirain mah gitu” @dhella.sushi menambahkan komentarnya.
“Rombak semuanya, klo bertanggung jawab mundurlah bapak ketum terhormat, berikan kepada yang lain untuk melanjutkan,, butuh penyegaran di tubuh PBSI,” tulis @andriansyah9869
“Gagal = Mundur kecuali urat malunya g ada atau cari makan di sini,” tulis @kang_bonny.
“Kalo mau bentuk pokja menuju olimpiade seharusnya sudah dimulai sejak perhitungan poin race to olympic dimulai, bukan baru sekarang. Fokus, lebih serius, dan berjuang habis-habisan juga bukan cuma buat olimpiade, tapi untuk semua perlombaan internasional dong,” tulis @jeight9_rs
Alih-alih mundur dari jabatan Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna justru memutuskan untuk membentuk tim kelompok kerja dan satuan tugas menuju Road to Olympics Paris 2024.
Hal ini dilakukan guna mempertahankan tradisi merebut medali emas Olimpiade. Seluruh daya dan upaya, semuanya akan dicurahkan untuk meraih sukses di Paris tahun depan.
Rapat pleno pun sepakat dengan penunjukkan Fadil Imran sebagai Ketua Kelompok Kerja dan Satuan Tugas Road To Olympics Paris 2024 tersebut.
Pada edisi Olimpiade Tokyo yang digelar 2021 kemarin, bulutangkis Indonesia mampu mempersembahkan dua medali yakni emas oleh ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan perunggu oleh Anthony Sinisuka Ginting.