Jonatan Christie Darurat Mental Butuh Konseling, PBSI Didesak Segera Bertindak

Kamis, 19 Oktober 2023 07:46 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© NOC Indonesia/Naif Al’As
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat kalah dari Chou Tien Chen di Asian Games 2022. (Foto: NOC Indonesia / Naif Al'as) Copyright: © NOC Indonesia/Naif Al’As
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat kalah dari Chou Tien Chen di Asian Games 2022. (Foto: NOC Indonesia / Naif Al'as)
Badminton Lovers Desak Jonatan ke Psikolog

Penampilan Jonatan Christie di Denmark Open tentu saja membuat penggemar patah hati. Ia tidak bisa pertahankan keunggulan, malah dengan mudah ditikung Chou Tien Chen.

Melalui kolom komentar di Twitter, Badminton Lovers mendesak PBSI agar segera benahi mentalitas Jonatan Christie. Ia perlu mendapat konseling secara profesional.

"Tolong ini katanya ada Satgas RTO kalau beneran dibikin buat kerja, tolong ya urus MENTAL atletnya, apalagi yang berpeluang besar lolos ke Olimpiade," kata pemilik akun Twitter @stefanyvo**.

"Capek banget liat Jojo main ambyar gini, bukan sekali dua kali, tapi sering banget. Berkorban dikit buat ke Psikolog pake duit pribadi Jo, biar perfomamu nggak gini terus," ujar @azalea**.

"Sesekali beraniin diri buat tidak dikirim ke tur kalo fisik dan mentalmu lagi tumbang. Pola kekalahanmu juga sama, UKK (unggul, ketikung, kalah)," kritik akun @kelapamu**.

"Semangat Jo, ditunggu tanggung jawabnya Bapak PBSI," timpal pemilik akun @jupuk**.

"Gatau mau nyebut ini alergi atau trauma, please hire psikolog sendiri aja kalau layanan dari ijo (PBSI) gak memadai, demi kebaikanmu sendiri," ungkap akun @rn_l**.

Banyak yang menduga jika fokus Jonatan Christie terbelah karena sebentar lagi ia akan melangsungkan pernikahan dengan eks JKT48, Shania Junianatha.

Meski begitu, banyak pula Badminton Lovers yang sudah tidak memberi kesempatan bagi Jojo, dan berharap kampiun Asian Games 2018 itu didepak saja dari Pelatnas PBSI.

PBSI sendiri belum melakukan langkah konkrit untuk membenahi mentalitas para pemain, padahal mereka diharapkan bisa membawa pulang medali emas dari Olimpiade 2024.