Momen Perang Mulut Carolina Marin vs PV Sindhu Gara-gara Rebutan Shuttlecock di Denmark Open

Minggu, 22 Oktober 2023 04:04 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Semifinal Denmark Open 2023 diwarnai dengan drama menegangkan Carolina Marin perang mulut dengan PV Sindhu karena rebutan shuttlecock, Sabtu (21/10/23). Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Semifinal Denmark Open 2023 diwarnai dengan drama menegangkan Carolina Marin perang mulut dengan PV Sindhu karena rebutan shuttlecock, Sabtu (21/10/23).

INDOSPORT.COM - Semifinal Denmark Open 2023 diwarnai dengan drama menegangkan Carolina Marin perang mulut dengan PV Sindhu karena rebutan shuttlecock, Sabtu (21/10/23).

Partai semifinal ajang bulutangkis Denmark Open 2023 di sektor tunggal putri salah satunya yakni pemain Spanyol, Carolina Marin melawan wakil India, PV Sindhu.

Dalam pertandingan yang digelar di Jyske Bank Arena, Odense, Carolina Marin yang berstatus unggulan keenam berhasil menyingkirkan PV Sindhu secara rubber set 21-18, 19-21, 21-7.

Pertandingan ini rupanya diwarnai dengan beberapa momen menegangkan. Salah satunya, momen saat kedua pemain rebutan shuttlecock hingga perang mulut di lapangan.

Momen ini terjadi pada set penentuan ketika Marin sudah meraih keunggulan 9-2 atas Sindhu. Pada akhir reli yang dimenangkan oleh Marin, shuttlecock jatuh tepat di tengah lapangan dekat net.

Marin dan Sindhu dengan cepat langsung menyerbu ke tengah lapangan untuk mendapatkan shuttlecock tersebut, yang mampu dijangkau lebih dulu oleh Marin.

Sindhu tersinggung dengan aksi arogan Marin tersebut karena dia merasa shuttlecock jatuh di lapangannya sehingga dia berhak mengambil lebih dulu shuttlecock tersebut.

Lain halnya dengan Marin, pemain asal Spanyol itu tampaknya segera ingin melanjutkan permainan dengan servis agar bisa segera merebut kemenangan.

Walhasil, perang mulut pun tak terhindarkan antara Marin dan Sindhu yang membuat umpire langsung menegur kedua pemain untuk menghentikan drama tersebut.

Umpire kemudian mengeluarkan dua kartu kuning masing-masing untuk Sindhu dan Marin. Sindhu menerima kartu tersebut sementara Marin tampaknya tidak terima dengan sanksi tersebut.