INDOSPORT.COM - Sektor bulutangkis ganda campuran Indonesia bisa mencetak sejarah suram jika tak ada pemain yang lolos ke perhelatan BWF World Tour Finals 2023.
Sekadar informasi, World Tour Finals adalah puncak rangkaian World Tour yang digelar pada akhir tahun dan hanya diikuti oleh 8 pemain dengan poin terbanyak dalam satu tahun.
Tahun ini, World Tour Final 2023 akan dihelat di China, dan menyediakan total hadiah super fantastis, yakni 2 juta USD atau sekitar Rp30,4 miliar untuk para peserta.
Setelah turnamen Denmark Open 2023 rampung pada Minggu (22/10/23), ada sedikit fluktuasi di klasemen BWF World Tour Finals.
Indonesia memiliki wakil di sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan masih ada kans untuk ganda putri. Namun, tak satu pun ganda campuran yang ada di level atas.
Posisi tertinggi ada di tangan pasangan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, yang saat ini bertengger di urutan 14, meski hanya ada 8 pasangan yang akan terpilih nantinya.
Sementara dua pasangan Pelatnas jauh dari harapan. Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusymawati tidak konsisten, sehingga kini tertinggal di posisi ke-16 klasemen.
Demikian pula seniornya, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, juga tercecer di urutan 19 klasemen BWF World Tour Finals, dan sulit untuk masuk 8 besar.
Jika pada akhirnya tidak ada wakil ganda campuran Indonesia di BWF World Tour Finals 2023, maka hal ini akan menjadi sejarah kelam lainnya bagi kancah bulutangkis Tanah Air.
Pasalnya, sejak BWF World Tour Finals (sebelumnya disebut BWF Super Series Finals) digelar tahun 2008, Indonesia selalu mengirimkan wakilnya di sektor XD.