Ganda Campuran Bisa Cetak Sejarah Suram jika Absen di BWF World Tour Finals 2023
Pasangan ganda campuran Indonesia silih berganti dari generasi ke generasi tampil di BWF World Tour Finals. Di edisi 2008 lalu, ada pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir.
Generasi berlanjut ke era Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Muhammad Rijal/Debby Susanto, lalu Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth.
Kemudian berlanjut ke generasi Praveen Jordan/Debby Susanto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, ditambah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Terakhir, pada edisi BWF World Tour Finals 2022 lalu, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menjalani debut mereka, bahkan berhasil tembus ke babak semifinal.
Namun, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas dihadang pasangan tuan rumah Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dalam pertarungan rubber.
Tahun ini, Rinov/Pitha kurang konsisten dan akhirnya kesulitan bersaing, sehingga juga sulit untuk lolos ke BWF World Tour Finals.
Pelatih yang baru saja menangani ganda campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi, sebenarnya ingin menurunkan level Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa ke turnamen kasta menengah.
Namun, PBSI nampaknya masih berat hati, karena target mereka adalah mengirim wakil ganda campuran ke Olimpiade 2024 Paris.
"Idealnya, turnamen untuk Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa memang harus diturunkan dulu. Akan tetapi, pada masa kualifikasi olimpiade ini, rencana itu sulit untuk dilakukan," kata Herry IP.
"Apalagi, berdasarkan daftar ranking kualifikasi, Rinov/Pitha berada di posisi lolos, dan itu harus dipertahankan," tambah Herry IP kepada awak media di Jakarta, beberapa waktu lalu.