INDOSPORT.COM – Ganda campuran Indonesia nampaknya sudah sepatutnya melakukan regenerasi, menyusul menurunnya performa Praveen Jordan/Melati Daeva.
Praveen Jordan/Melati Daeva merupakan salah satu ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki oleh bulutangkis Indonesia.
Sejak sama-sama berada di Pelatnas PBSI dan dipadukan menjadi pasangan pada 2017, Praveen/Melati telah mencetak sejumlah prestasi.
Tercatat Praveen/Melati telah meraih tiga gelar juara yakni di ajang Denmark Open 2019, French Open 2019 dan All England 2020.
Selain itu pasangan yang juga akrab dijuluki Honey Couple tersebut juga sudah mencicipi delapan runner-up sejak 2018 hingga 2023.
Namun Praveen Jordan/Melati Daeva tak mampu mempertahankan konsistennya dan mengalami kemerosotan performa.
Apalagi setelah Praveen Jordan mengalami cedera hingga harus naik meja operasi, dan absen panjang dari sejumlah turamen bergengsi.
Serentetan masalah yang dialami oleh Praveen/Melati membuat mereka bak kehilangan daya magisnya dan tak segacor tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan pencapaian terbaik pasangan yang berada di bawah naungan PB Djarum itu ialah menjadi runner-up di ajang Spain Masters 2023 pada April lalu di musim ini.
Sisanya Praveen/Melati hampir selalu tersingkir di babak pertama atau 16 besar di berbagai turnamen bulutangkis.
Ada beberapa hal yang menjadi bukti bahwa masa kejayaan Praveen Jordan/Melati Daeva telah habis, dan dibutuhkan adanya regenerasi di ganda campuran.