Dewan BWF Bongkar Kontroversi Kalender Tur BWF 2024, Indonesia Masters Mau Digeser?

Jumat, 3 November 2023 18:40 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis: Yuhariyanto/Indosport.com
Dewan BWF membocorkan asal muasal kalender tur BWF 2024 jadi kontroversi di kalangan Badminton Lovers, terkait agenda turnamen Super 500 Indonesia Masters. Copyright: © Grafis: Yuhariyanto/Indosport.com
Dewan BWF membocorkan asal muasal kalender tur BWF 2024 jadi kontroversi di kalangan Badminton Lovers, terkait agenda turnamen Super 500 Indonesia Masters.

INDOSPORT.COM - Dewan BWF membocorkan asal muasal kalender tur BWF 2024 jadi kontroversi di kalangan Badminton Lovers, terkait agenda turnamen Super 500 Indonesia Masters.

Diketahui, sejumlah Badminton Lovers mempertanyakan rangkaian turnamen bulutangkis BWF World Tour awal musim yang melibatkan Indonesia Masters Super 500.

Pada Januari 2024, tur BWF akan dibuka dengan turnamen Super 1000 Malaysia Open  yang akan digelar pada 9-14 Januari 2024.

Setelah itu, ajang India Open Super 750 akan dilangsungkan pada (16-21 Januari), baru kemudian turnamen Super 500 Indonesia Masters (23-28 Januari).

Jika dilihat secara geografis, seharusnya Malaysia Open dan Indonesia Masters digelar berurutan, baru kemudian India Open. Tetapi BWF tetap pada keputusannya.

Padahal, jadwal tersebut pernah dikeluhkan sejumlah pihak di awal 2023 lantaran repotnya transportasi dan rute perjalanan para atlet.

Baru-baru ini, dewan BWF, Bambang Roedyanto, akhirnya mengungkapkan alasan BWF menyusun jadwal tersebut lewat akun Twitter-nya.

Bambang Roedyanto mengatakan pihaknya sebenarnya sempat mengusulkan memindahkan Indonesia Masters di awal tahun atau setelah Malaysia Masters.

Namun BWF tidak bisa melakukannya karena pada tanggal di mana Indonesia Masters digelar bertepatan dengan hari keagamaan di India.

“Calendar BWF 2024: kita sudah minta Indonesia Masters awal tahun atau setelah Malaysia Open tapi India tidak bisa berubah karena ada hari keagamaan dan venue sudah dipesan awal,” tulis Bambang Rudyanto.

“Semoga tahun depan bisa dirubah, biar rute perjalanan lebih oke,” lanjutnya.