INDOSPORT.COM - Tugas menelurkan pebulutangkis andalan Indonesia di masa depan bukan hanya milik PP PBSI beserta pengurus daerah saja, melainkan seluruh pemangku kepentingan di olahraga tepok bulu.
Turnamen khusus ganda bertajuk Yonex-Sunrise Doubles Special Championship 2023 presented by Candra Wijaya yang digelar sejak 2009 ini adalah salah satu kawah candradimuka penghasil bibit pebulutangkis berkualitas.
"Saya melihat, apa yang dilakukan Candra Wijaya sebagai bentuk kepedulian dan konsistensi pada olahraga yang membesarkan namanya, khususnya di nomor ganda," ujar mantan Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Jumat (3/11/23).
"Nomor ganda kerap dijadikan andalan prestasi. Dari sini bisa membawa nama bangsa di kejuaraan internasional," cetusnya saat ditemui di Hall Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre, Serpong, Tangerang Selatan.
Bambang yang turut bermain pada laga bulutangkis "3 on 3" di turnamen ini mengatakan, bulutangkis nomor ganda selalu menjadi andalan prestasi Indonesia baik beregu maupun perseorangan.
Selain itu, Indonesia pun dikenal sebagai salah satu pencetak ganda terbaik. Namun, diperlukan bibit-bibit pemain ganda untuk menjaga kualitas sekaligus menjawab tantangan negara-negara lain yang pembinaan bulutangkisnya berkembang pesat.
"Melalui turnamen Yonex-Sunrise Doubles Special Championship 2023 presented by Candra Wijaya ini para pemain bisa mengasah dan meningkatkan kemampuannya," ujar Bambang Brodjonegoro.
"Diharapkan turnamen ini terus bergulir terus untuk memunculkan pemain-pemain terbaik masa depan serta melestarikan kekuatan bulutangkis Indonesia di nomor ganda," imbuhnya.
Sementara itu, dari pertandingan semifinal yang berlangsung pada Jumat (3/11/23), pada nomor ganda taruna putri, unggulan keempat, M. Nawaf Khoiriyansyah/Luna Rianty Saffana (Indihome Gideon Badminton Academy) melaju ke final.
Tiket tersebut didapat setelah mereka menghentikan perlawanan duet asal Pelatprov PBSI Jatim, Rangga Hardianto Sanjaya/Laudya Aura Dewi dengan skor 21-14, 21-13.
Luna harus tampil tiga kali di hari ini. Dua laga di perempat final dan semifinal nomor ganda campuran, serta satu pertandingan perempat final nomor ganda putri.
"Saya bermain rangkap di sektor lain. Walau lelah, tetap berusaha menjaga ritme permainan. Saya mau menjaga stamina dengan pola makan dan tidur yang cukup, serta konsisten menjaga kondisi fisik di luar lapangan," kata Luna.
Di final yang akan digelar Sabtu (4/11/23), Nawaf/Luna bakal menjamu pasangan non-unggulan Taufik Aderya/Clarine Yustin Mulia (PB Power Rajawali) yang sebelumnya menundukkan wakil Djarum, Ghian Rizqy Sofyan/Titis Maulida Rahma 21-19, 10-21, 21-16.
Dari nomor ganda remaja campuran, pasangan Djarum unggulan teratas, Theodorus Steve Kurniawan/Leonara Keyla Frandrica tanpa menemui kesulitan meraih kemenangan atas pasangan Ardialo Dionilo/Lyen Hagebita (Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya) 5-2 (mundur).
Di partai puncak, Theodorus/Leonara bakal menemui rekan seklub, Faizal Pangestu/Chelsea Istanto yang sebelumnya mengalahkan pasangan Raffarel Sadad/Annisa Shalihah (Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya) dengan skor ketat 22-20, 20-22, 21-8.