Tri Kusharjanto Minta Rehan/Lisa Balas Caci Maki dengan Prestasi Cemerlang!

Minggu, 5 November 2023 09:34 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Pelatih ganda campuran PBSI, Herry Iman Pierngadi dan Amon Sunaryo saat mendampingi Rehan Nuafal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati di Asian Games 2022. (Foto: Humas PP PBSI) Copyright: © PBSI
Pelatih ganda campuran PBSI, Herry Iman Pierngadi dan Amon Sunaryo saat mendampingi Rehan Nuafal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati di Asian Games 2022. (Foto: Humas PP PBSI)

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Tri Kusharjanto berang dengan pelatih Herry IP yang gemar 'kuliti' Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Herry Iman Pierngadi alias Herry IP dipindah tugas oleh PBSI, dari pelatih ganda putra, kini mejadi juru taktik di ganda campuran.

Herry IP sudah memiliki nama besar di sektor ganda putra, membawa Kevin/Marcus, Ahsan/Hendra, hingga Fajar/Rian menduduki ranking teratas dunia secara berturut-turut.

Namun di ganda campuran, Herry IP memiliki banyak PR karena sektor ini mulai kesulitan bersaing di kancah dunia, setelah adanya potong generasi di era Nova Widianto.

Beberapa waktu lalu, PBSI memutuskan mencoret Praveen Jordan/Melati Daeva dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang notabene adalah senior di ganda campuran.

PBSI akhirnya menaikkan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati untuk bertanding di kancah tertinggi.

Namun, mengingat mereka adalah pasangan muda, Rinov/Pitha dan Rehan/Lisa belum konsisten. Herry IP diberikan mandat untuk membenahi hal ini agar lolos ke Olimpiade 2024.

Namun, bukannya menguatkan mental para pemainnya, Herry IP justru rajin 'menguliti' Rehan/Lisa, khususnya saat Rehan dibully karena badannya tidak ideal sebagai atlet.

"Kita ngomong aja, kayak Rehan itu enggak ideal, kayak om-om. Kita harus kerja keras, dibenahi. Kita harus fair, kalau memang kurang, kita bilang kurang," kata Herry IP.

"Kalau kita ngomongin Rehan, ya badannya memang terlalu gemuk, terlalu besar," tambah eks pelatih ganda putra Indonesia tersebut.