INDOSPORT.COM - Chirag Shetty dan Satwiksairaj Rankireddy memiliki latar belakang yang cukup menarik hingga akhirnya bisa dipasangkan sebagai ganda putra India.
Bak air dan api, kutub utara dan selatan, mungkin sebutan inilah yang cocok disematkan untuk kedua pemain ini.
Mereka memiliki banyak perbedaan yang kemudian disatukan. Bahkan, mereka juga tidak pernah menyangka bakal berakhir sebagai pasangan di lapangan bulutangkis.
Bagaimana tidak? Baik Chirag Shetty maupun Satwiksairaj Rankireddy dulu sempat menganggap satu sama lain sebagai musuh.
Mereka bersaing ketat di level junior dan ingin melampaui satu sama lain setiap kali terlibat dalam pertandingan atau kompetisi yang sama.
Jadi, dipersatukan dalam sebuah tim ganda merupakan kisah ajaib yang sepertinya menarik untuk didengar.
Pertama, keduanya sama-sama berpostur tinggi. Chirag Shetty memiliki tinggi 186 cm sedangkan Satwiksairaj Rankireddy 184 cm.
Mereka cenderung bermain di belakang, sehigga memasangkan Chirag dan Satwiksairaj sebagai partner sudah ibarat menyatukan dua elemen yang sulit.
“Kami sama-sama tinggi dan selalu ingin bermain di belakang. Itu sangat sulit diatur,” ujar Chirag Shetty seperti diwartakan Hindustan Times.
“Saat bermain ganda, satu orang harus bisa membuka ruang agar yang dibelakang bisa melakukan smash. Hingga berbulan-bulan kami tidak bisa menemukan solusi.”
Beruntung, berkat keinginan yang kuat untuk terus memperbaiki diri, keduanya akhirnya bisa menyelesaikan masalah setelah mendapat wejangan dari pelatih.
Kedua, soal persaingan di level junior seperti yang telah disebutkan di atas. Bagaimana bisa dua rival sengit dipersatukan? Walau sulit, tapi ternyata bukan mustahil.
“Kami pertama kali bertemu di kejuaraan Asia, dia di U-15, saya U-17,” ujar Chirag Shetty.
Chirag pun turut membeberkan bahwa partnernya itu adalah sosok yang pemalu sehingga mereka jarang bicara banyak.
Di sisi lain, Satwiksairaj Rankireddy mengaku dulu tidak pernah membayangkan Chriag Shetty bakal jadi partnernya suatu hari nanti.
“Tidak pernah membayangkan bermain bersamanya. Lima atau enam tahun lalu kami musuh. Saya ingin mengalahkannya,” kata Satwik.
“Saya selalu ingin membalas dendam. Tidak pernah menyangka dia bakal jadi orang penting dalam hidup saya,” tambahnya lagi.