Lee Zii Jia Berulah Lagi, Bentuk Pokja Olimpiade Sendiri Saingi Kemenpora Malaysia
Keputusan Lee Zii Jia berlatih dengan timnya sendiri demi lolos Olimpiade Paris memang jadi tamparan keras untuk Kemenpora Malaysia yang membentuk program Road to Gold.
Padahal, Lee Zii Jia beberapa kali mendapat dukungan langsung dari Kemenpora, khususnya oleh Hannah Yeoh selaku Menpora, ketika berselisih paham dengan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
Hannah Yeoh yang juga merupakan salah satu ketua Komite RTG berkomentar bahwa pihaknya tidak akan memaksa atlet manapun untuk setuju mengikuti program RTG.
“RTG merupakan fasilitas yang kami buat untuk membantu memberikan dukungan tambahan bagi para atlet yang akan berangkat ke Olimpiade Paris 2024,” tutur Hannah Yeoh dilansir dari Bernama.
“Kami juga menyatakan bahwa RTG adalah platform bagi kami untuk menghapus semua birokrasi yang ada sebelumnya,” lanjutnya.
Sementara peraih tiga kali medali perak bulutangkis Olimpiade, Lee Chong Wei, megaku heran dengan keputusan Lee Zii Jia keluar dari program RTG.
“Semua orang ingin menjadi bagian dari RTG ini tapi saya rasa Zii Jia berbeda. Kami harus menghormati keputusan tersebut tetapi RTG akan terus berjalan,” kata Chong Wei.
Di sisi lain, koordinator RTG, Datuk Stuart Ramalingam mengatakan bahwa ini menjadi hal prerogative Lee Zii Jia memilih jalan yang cocok demi lolos ke Olimpiade.
“Keputusan Zii Jia tidak akan mempengaruhi program kami karena kami tidak dirancang semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya saja. Kami bertanggung jawab atas semua atlet berdedikasi lainnya dalam program ini,” kata Stuart.
Tim RTG sendiri terdiri dari atlet-atlet berpotensi menyumbang medali Olimpiade Paris 2023. Di antaranya, pesepeda Azizulhasni Awang, penyelam Pandelela Rinong, Nur Dhabitah Sabri.
Dari bulutangkis, tim ini diperkuat ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik, ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dan ganda campuran Chen Tan Jie/Toh Ee Wei.