Axelsen dan Jonatan Kompak Mundur, Ginting Auto Cetak Sejarah Juara China Masters?
Diketahui, para pebulu tangkis tuan rumah selalu menguasai podium juara China Masters dari tahun ke tahun. Sangat jarang ada atlet luar yang bisa angkat trofi.
Bahkan, Indonesia sendiri terakhir kali bisa menjuarai China Masters untuk sektor tunggal putra, yakni pada edisi 2008 alias 15 tahun silam, lewat sosok Sony Dwi Kuncoro.
Selain Sony Dwi Kuncoro dan Kento Momota, gelar China Masters selalu diraih wakil China. Lin Dan menjadi pemain dengan gelar paling banyak, yakni 6 titel juara sejak tahun 2005.
Maka dari itu, tak heran jika Anthony Sinisuka Ginting sangat diharapkan bisa meruntuhkan dominasi tuan rumah, dan meraih gelar juara China Masters 2023.
"Secara teorinya, karena Axelsen yang jadi unggulan teratas jarang gagal, sebagai wakil Axelsen bisa lah mengemban tugas sebagai unggulan teratas, ayoookk Ginting bisa," harap pemilik akun Facebook Slamet Wi**.
"Semoga Ginting mainnya edan kayak pas juara Singapore Open. Ayo Ting ojo klemer-klemer, hajar musuhmu, apalagi main di kandang macan China," timpal akun Harry Fit**.
"Kalau lawan Li Shifeng atau Shi Yuqi bisa lah. Nah ini lawan anak kutukan yang h2h masih 0, dia adalah Weng Hong Yang," ledek akun Een Hendr** sedikit pesimis pada Ginting.
"Ginting cuma bagus di atas kertas, selalu jadi unggulan, tapi di atas lapangan? Harus banyak evaluasi," kritik pedas dari pemilik akun Facebook Margono Jz**.
Pada babak pertama China Masters, Anthony Ginting akan menghadapi Loh Kean Yew asal Singapura. Wakil Indonesia berada satu pool dengan Kunlavut Vitidsarn dan Li Shifeng.
Sementara Weng Hong Yang asal China, yang disebut-sebut sebagai batu sandungan bagi Ginting, ia berada di pool yang berbeda dan berpeluang untuk bertemu di final.