China Masters: Sony Dwi Kuncoro Satu-satunya Tunggal Putra yang Juara di Kandang Macan
Sebagai satu-satunya orang Indonesia yang pernah naik podium juara China Masters di sektor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro akui pencapaian itu bukanlah hal yang mustahil.
"Jadi, saat 2008 itu merupakan salah satu masa-masa terbaik prestasi individu saya, di mana saya berhasil hattrick (tiga kali) juara Super Series," ungkap Sony Dwi Kuncoro.
Kala itu, Sony Dwi Kuncoro sukses menjuarai ajang Indonesia Open, Japan Open dan China Masters secara beruntun. Gelar juara di China adalah yang paling bombastis.
"Walaupun banyak sekali yang bilang kalau main di China itu seperti main di kandang macan atau yang macam-macam lainnya, tetapi itu mitos saja," ucapnya di laman Viva.
"Buat saya, kalau kita ada keinginan kuat dan konsentrasi yang bagus, bisa mengatasi semua kondisi di lapangan, termasuk juga jaga makanan kita, pasti hasilnya bagus juga."
Meski bukan pemain unggulan teratas, Sony Dwi Kuncoro bermain nothing to lose dan akhirnya ia bisa menjegal wakil tuan rumah.
"Serunya itu saat semifinal dan final, saya yang cuma unggulan lima justru berhasil mengalahkan dua pemain andalan tuan rumah yang peringkatnya di atas saya."
"Yakni Bao Chunlai di semifinal (unggulan 3) dan Chen Jin di final (unggulan 4) dengan poin cukup ketat juga," ungkap Sony Dwi Kuncoro lagi.
"Penontonnya ramai, tetapi saya bisa menang. Orang China terkejut juga, dan saya akhirnya bisa dikenal di sana," tukas pebulu tangkis kelahiran 7 Juli 1984 itu.
Sony sudah membuktikan bahwa juara di China Masters bukanlah hal yang mustahil. Maka dari itu, Anthony Sinisuka Ginting yang jadi unggulan mestinya juga bisa naik podium juara.