Mengenang Ganasnya Tunggal Putra Indonesia Era 1990-an, Rival Terberat adalah Teman Sendiri
Bicara soal bulutangkis sektor tunggal putra era 1990an, Indonesia memiliki banyak talenta berbakat yang dibuktikan dengan banyaknya gelar, baik turnamen individu atau beregu.
Selain Hariyanto Arbi, Indonesia juga kerap mengandalkan Ardy Wiranata, Hendrawan, Alan Budikusuma, hingga Fung Permadi. Ada pula Joko Suprianto dan Bambang Suprianto.
Alih-alih menyebut Rashid Sidek dkk sebagai rivalnya, Hariyanto Arbi justru menyebutkan bahwa teman-teman sesama Pelatnas adalah rival terberat yang harus ia hadapi.
"Kalau era 1990-an, lawan-lawan terberat ya melawan teman-teman sendiri," blak-blakan Hariyanto Arbi kepada redaksi INDOSPORT.
"Ada Joko, ada Ardy, ada Alan, ada Hendrawan, ada Bambang, terus ada Fung Permadi. Kebanyakan teman sendiri," lanjut pemain yang meraih dua medali emas Asian Games tersebut.
Sementara untuk pemain luar, Hariyanto Arbi menaruh respek pada Sun Jun, tunggal putra asal China, serta Poul-Erik Hoyer Larsen yang kini menjadi presiden BWF.
"Kalau yang luar, waktu itu ada Sun Jun dari China, Denmark ada Poul-Erik," ungkap Arbi.
Sementara untuk saat ini, persaingan di sektor tunggal putra cukup sengit. Indonesia memang menaruh dua wakil terbaiknya di top 5, yakni Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
Namun, keduanya kesulitan setiap kali berhadapan dengan Viktor Axelsen asal Denmark, yang saat ini masih kokoh sebagai tunggal putra terbaik dunia.
Selain itu, ada juga beberapa pemain top seperti Li Shifeng dan Shi Yuqi asal China, Kodai Naraoka asal Jepang, dan Kunlavut Vitidsarn asal Thailand.