In-depth

Hegemoni Ganda Putra Indonesia Mulai Luntur, Apakah PBSI Blunder Mutasi Herry IP?

Sabtu, 25 November 2023 13:05 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
PBSI Blunder Mutasi Herry IP di Balik Lesunya Prestasi Ganda Putra Indonesia? Copyright: © PBSI
PBSI Blunder Mutasi Herry IP di Balik Lesunya Prestasi Ganda Putra Indonesia?
PBSI Blunder Mutasi Herry IP?

Herry Iman Pierngadi (Herry IP) sendiri selama ini memang sangat lekat dengan perannya sebagai pelatih ganda putra bulutangkis Indonesia yang bertangan dingin.

Sudah cukup banyak ganda putra top Indonesia lahir dari racikan Herry IP, seperti Candra Wijaya/Tony Gunawan, Chandra Wijaya/Sigit Budiarto, Flandy Limpele/Eng Hian.

Kemudian Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, hingga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Dengan dedikasinya melatih ganda putra di PBSI sejak puluhan tahun lalu, Herry IP diharapkan bisa mengantarkan ganda putra Indonesia meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 mendatang.

Hanya saja jelang Olimpiade Paris 2024, tepatnya pada 1 September 2023, PBSI memutuskan memutuasi Herry IP menjadi pelatih kepala ganda campuran pelatnas karena pengalaman beliau.

Sebenarnya situasi ini harus diakui sangat membuat dilemma lantaran Herry IP sendiri tenaga dan pengalamannya memang sangat dibutuhkan di dua sektor tersebut.

Jadi tentu akan sangat sulit untuk menjawab jika ada pertanyaan apakah PBSI blunder telah memutasi Herry IP ke ganda campuran di saat ganda putra Indonesia sedang tak stabil performanya.

Karena di satu sisi, ganda putra saat ini sebenarnya juga sudah ditangani oleh pelatih yang tak kalah luar biasa dari Herry IP, yakni Aryono Miranat dan Thomas Indrajaya.

Jika memang harus diperdalam lagi, mungkin prestasi ganda putra Indonesia saat ini bukan semata karena faktor pelatih saja. Cedera hingga persaingan bisa jadi sebab terbesar.

Rasanya memang harus diakui jika saat ini kekuatan bulutangkis dari lima sektor sudah sangat merata, terutama dari ganda putra.

Faktor lain yang harus diakui adalah kenyataannya saat ini ganda putra Indonesia banyak yang terkena cedera akibat dari padatnya jadwal turnamen.

Sebut saja Yeremia Rambitan yang tahun lalu mengalami cedera ACL. Sejak comeback awal musim 2023, performanya dengan Pramudya Kusumawardana belum kembali prima.

Kemudian saat ini Fajar Alfian dipapar cedera kaki, Rian Ardianto terdampak permasalahan di bahunya, hingga Daniel Marthin yang mengalami masalah di matanya.

Lantas pertanyaannya, apakah langkah PBSI untuk kembali membangkitkan prestasi ganda putra Indonesia mengingat Olimpiade Paris 2024 tinggal menghitung hari?