INDOSPORT.COM – Membandingkan empat playmaker ganda putra bulutangkis terbaik Indonesia dari Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan, Muhammad Shohibul Fikri, dan Leo Rolly Carnando.
Sejak dulu kala, ganda putra harus diakui selalu saja menjadi sektor yang cukup diandalkan oleh bulutangkis Indonesia untuk meraup prestasi.
Nyaris tiap tahun, selalu saja ada ganda putra Indonesia yang menembus top satu ranking BWF. Di tahun 2023 ini contohnya, Fajar Alfian/Rian Ardianto pernah ada di ranking satu BWF.
Sebelum itu pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon juga menguasai ranking satu BWF ganda putra nyaris lima tahun sejak 16 Maret 2017 hingga 20 September 2022.
Ada pula Markis Kido/Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, hingga Rexy Mainaky/Ricky Subagja yang juga pernah berada di puncak ranking BWF ganda putra.
Catatan emas tersebut menandai apiknya regenerasi ganda putra Indonesia, hingga membuat negara lain iri dibuatnya, seperti Cai Yun dari China.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya di Weibo (media sosial), saya sangat iri dengan ganda putra Indonesia yang telah keluar satu demi satu,” ucap Cai Yun melansir Aiyuke pada 2022 silam.
“Secara umum, mereka memiliki gaya permainan yang komprehensif dan tahu bagaimana menggunakan teknik dan taktik secara wajar dalam pertandingan,” sambungnya.
Di bawah ini, INDOSPORT akan mencoba untuk membandingkan empat playmaker atau pemain depan terbaik ganda putra bulutangkis Indonesia.
Kali ini playmaker yang akan dibandingkan yakni Kevin Sanjaya, Hendra Setiawan, Muhammad Shohibul Fikri, dan Fajar Alfian.
1. Fajar Alfian
Dulunya legenda bulutangkis ganda putra Denmark, Mathias Boe, pernah menuliskan status di instagramnya soal playmaker terbaik dunia, dan Fajar Alfian masuk daftar.
Menurutnya, Fajar Alfian benar-benar tipikal atlet yang mampu membaca permainan lawan dengan cukup baik, bahkan setiap pukulannya di depan net sangat sulit dikembalikan lawan.
“Fajar Alfian (masuk dalam daftar playmaker terbak yang muncul saat ini),” tulis Mathias Boe di instagramnya sekitar 2020 silam.
Senada dengan pendapat Mathias Boe itu, semakin hari Fajar Alfian semakin menunjukkan kematangan pukulannya hingga sangat wajar jika tahun lalu dia berhasil menembus delapan final turnamen bersama Rian Ardianto.