Fajar/Rian Gagal Raih Awards Meski Tampil Totalitas, Indonesia Dikerjai BWF?
Sekadar informasi, BWF menentukan tema busana Gala Dinner adalah nuansa black tie bagi pemain pria. Ketimbang Chen Tang Jie, sebenarnya masih ada atlet lain yang tampil rapi dan sesuai tema.
Sebut saja Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri, Viktor Axelsen, Liu Yuchen, dan masih banyak lagi. Tetapi nampaknya BWF memang tidak ingin memberi penghargaan pada pemain Indonesia.
Di antara nominasi penerima penghargaan tahunan BWF, juga tak ada satu pun nama pemain Indonesia yang masuk, baik untuk kategori pemain pria terbaik, pemain wanita terbaik, atau pemain paling improve tahun ini.
Bahkan saat Gregoria Mariska tampil cantik dengan balutan kebaya hitam dan aksen pink, peraih penghargaan busana terbaik wanita justru jatuh kepada Jongkolphan Kititharakul asal Thailand.
"Lagi sensi kayaknya sama Indonesia. Kaga dikasih kesempatan buat raih award. Kalau dilihat-lihat menurutku kurang layak sih ini yang raih best dressed. Masih banyak yang lebih layak dari ini," kata akun Twitter @th_**.
"Kalo rules dresscodenya black tie, lebih deserve Viktor Axelsen atau Bagas Maulana," komentar lainnya dari akun @itsquail**.
"Ini mah sama kayak baju yang dipake Bagas/Fikri gak sih. Terus liat bagian kerah lehernya (Chen Tang Jie) apakah emang gitu ya cara pakainya? Kayak nggak rapi," ujar @rend**.
"Fajar/Rian layak mendapatkan penghargaan busana pria terbaik, dan Tunjung juga dengan busana yang sangat baik, tapi BWF (aneh)," ungkap fans asal India via akun @Anmol**.
"Dua tahun berturut-turut Fajar/Rian gak menang best dress, padahal mereka selalu totalitas. Sebenernya kriterianya apa, sih??" komentar dari pemilik akun Twitter @iyah**.
"Padahal yang pake baju adat juara banget lohhh, keren. Apri Fadia juga sampai seniat itu bikin baju di designer. Nggak ngerti penilaian panitia berdasarkan apa," timpal @Vy9**.