Media China Beri Sorotan Menohok Usai Pramudya Kusumawardana Keluar dari PBSI
Dilansir dari laman resminya pada Selasa (19/12/23), media Sohu membuat sebuah headline khusus soal hengkangnya Pramudya Kusumawardana dari pelatnas PBSI.
“Ryanto mundur, keunggulan ganda putra Indonesia berkurang, dan tim bulu nasional mengalahkan lawannya pada November,” tulis media Sohu.
Dalam keterangannya, media lokal China itu juga menyoroti efek dari terpecahnya pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang sering menjadi rival bebuyutan Tiongkok.
Dikatakan jika pecahnya Pramudya/Yeremia pasti akan mengurangi kekuatan ganda putra Indonesia yang belakangan memang sedang mengalami grafik kurang baik.
“Padahal, menilik musim 2023, ganda putra Indonesia benar-benar kehilangan kejayaan di musim 2022. Bahkan mantan ganda putra peringkat satu dunia Alfian/Ardianto sulit meraih kemenangan musim ini,” tulis Sohu.
“Negara-negara tidak lagi takut dengan taktik mereka yang cepat dan mudah berubah di lini tengah dan lapangan depan. “
“Adapun daya saing beberapa pasangan lainnya justru merosot tajam, saat ini sudah keluar dari sepuluh besar dunia, kini masih harus bekerja keras bahkan untuk bisa ikut Olimpiade. Oleh karena itu, keluarnya Rianto bisa kita pahami,” tulis Sohu.
Dalam pungkasan beritanya, media China itu juga ikut kepo tentang siapa calon tandem baru Yeremia Rambitan usai ditinggal Pramudya Kusumawardana hengkang dari PBSI.
Nama Kevin Sanjaya Sukamuljo pun ikut diseret-seret oleh media tersebut lantaran dimungkinkan jadi tandem baru Yeremia Rambitan.
“Yeremia bisa mempertimbangkan untuk berpasangan dengan Sukamulyo untuk bermain. Daya juang seperti ini masih sangat kuat, dan tim ganda putra bulu nasional perlu bersiap menghadapi hari hujan,” pungkas Sohu.