Belajar dari Denmark, Negara Kecil Kaya Bintang Bulutangkis
Seperti pengakuan salah satu legenda bulutangkis Denmark Peter-Gade Christensen, Denmark merupakan salah satu negara Eropa yang memiliki tradisi bulutangkis yang kuat.
"Kami cuma memiliki 5 juta lebih penduduk, tapi saya dengan bangga mengatakan bahwa kami memiliki tradisi bulutangkis yang luar biasa," tutur Peter-Gade seperti dilansir badmintalk.com.
Bahkan saat ini Denmark memiliki deretan bintang yang disegani. Sebagai contoh setelah masa keemasan Peter-Gade Christensen berakhir dan ia gantung raket pada 2013, Denmark memiliki Jan O Jorgensen dan Viktor Axelsen. Bahkan junior Eropa Anders Antonsen tinggal menunggu waktu untuk meledak menjadi bintang.
Di balik tradisi kuat tersebut, ada banyak pelajaran yang bisa kita petik seperti diangkat oleh INDOSPORT.
1. Pembinaan dini
Peter-Gade mengaku pembinaan sejak dini dan system klub yang bagus telah diterapkan di Denmark. Dengan demikian anak-anak telah berkenalan dengan bulutangkis sejak dini termasuk secara intensif di bangku sekolah.
"Ketika berumur 5 tahun, junior kami diajari dasar-dasar bermain bulutangkis. Mereka diajarkan bagaimana bulutangkis dimainkan,”ungkap Peter-Gade.
2. Pelatih berkualitas
Penampilan seorang pebulutangkis juga ditopang oleh pelatih berkualitas. Denmark juga melengkapi sistem pembinaan yang bagus dengan para pelatih berkualitas.
"Sangatlah terlambat jikalau meminta seseorang mengubah pengangan atau cara bermain ketika mereka sudah berumur 18 atau 19 tahun. Semua junior yang berafiliasi dengan klub telah diajarkan oleh pelatih-pelatih yang bagus,"ungkap Peter-Gade.
3. Sistem
Dengan jumlah penduduk yang sedikit dan luas wilayah tak seberapa dibandingkan Indonesia, Denmark memiliki tak kurang dari 600 klub aktif. Denmark juga memiliki sistem liga untuk junior dan senior.
"Sistem klub adalah pusat dari bulutangkis Denmark. Ini cukup unik jika dibandingkan negara-negara lain. Kita memiliki pemain dari umur 5 sampai 65 tahun yang bermain secara teratur di kelompok umur nya. Mereka juga memiliki kompetisi sendiri. Lebih jauh, mereka yang berpotensi akan masuk ke program khusus,”terang Bo Jensen, Ketua Asosiasi Bulutangkis Denmark.
4. Asosiasi sukarelawan
Denmark memiliki ribuan sukarelawan yang dengan setia dan tanpa dipungut biaya terlibat dalam berbagai kegiatan bulutangkis. Bahkan Denmark memiliki Asosiasi Sukarelawan yang berdiri sejak tahun 1800 an dan kini beranggotakan 35 persen penduduk Denmark.
5. Kerja sama
Perkembangan bulutangkis Denmark tak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Seperti dituturkan manajer Sport Event Denmark, Frederik Munk ada kerja sama yang apik antara pemerintah dan pihak-pihak terkait.
"Pemerintah menyediakan dana, asosiasi mengurus olahraga dan kota penyelenggara memfasilitasi even tersebut. Model seperti ini telah bekerja dengan baik dan ini semua tentang kerja sama," ungkap Munk.