6 Fakta Pelatih Kepala Bulutangkis China, Li Yongbo
Ibarat Rexy Mainaky di Indonesia, Li Yongbo adalah orang terdepan yang dipercayai untuk membawa atlet-atlet bulutangkis di China menjadi seorang juara. Mempunyai karakter angkuh dan kontroversial, Yongbo memiliki kekuasaan tak terbatas di Chinese Badminton Association atau PBSI-nya China.
Sebagai pelatih kepala, ia memiliki otoritas penuh untuk mengendalikan tim bulutangkis China. Mempunyai leadership yang begitu kuat, kabarnya tidak ada pemain China yang berani membangkang atas segala keputusan yang dibuat olehnya, termasuk pemain sekelas, Lin Dan. Namun diluar itu, ia begitu dihormati karena merupakan motivator ulung yang tak hanya tahu kekurangan dan kelebihan pemainnya, tapi mampu mengenal permainan dan kelemahan lawan saat mendampingi para anak asuhnya bertanding.
Li Yongbo disebut-sebut sebagai seorang pelatih yang ambisius. Dia diketahui tak segan-segan memarahi atau mengkritik pedas para pemainnya yang berpenampilan buruk. Baginya, para pemain China harus menjadi pemenang disetiap pertandingan.
Keberhasilan China menyapu bersih medali emas di Olimpiade 2012 lalu juga bisa dikatakan andil besar dari Li Yongbo. Mulai Strategi liciknya 'main mata' antar pemain China jelang Olimpiade bergulir, skandal ganda putri hingga pada akhirnya China sukses menggondol semua emas di semua nomer dikemas oleh Li Yongbo dengan sangat sempurna.
Berikut INDOSPORT sajikan 6 fakta menarik tentang Li Yongbo:
1. Pemain Gagal
Meski sukses menjadi pelatih, Li Yongbo ternyata pernah mengalami kegagalan saat menjadi pemain. Ia tercatat pernah gagal saat Olimpiade dipertandingkan pertama kali tahun 1992 di Barcelona. Li Yongbo yang berpasangan dengan Tian Bingyi harus takluk oleh ganda Indonesia, Edi Hartono/Rudi Gunawan di babak semifinal. Hingga dirinya pensiun, Li Yongbo tidak bisa melengkapi prestasinya dengan medali emas Olimpiade.
Bersama Tian Bingyi, Li Yongbo sukses menjadi juara dunia tahun 1987 dan 1989.
2. Cetak 100 Juara Dunia
Li Yongbo berhasrat mencetak 100 juara dunia dibawah kepemimpinannya. Hingga 20 tahun kepemimpinannya, ia diklaim telah mencetak kurang lebih sebanyak 75 pebulutangkis yang berhasil menjadi juara dunia. Li Yongbo mengatakan tidak akan berhenti atau pensiun melatih sebelum keinginannya tercapai, bahkan ia ingin lebih.
3. Komentar Kontroversial
"Dalam suatu skuat, kadang-kadang seseorang perlu menjadi orang jahat (bad guy). Dan jelas, saya memainkan peran itu."
Itulah kalimat yang dilontarkan Li Yongbo saat meminta maaf atas skandal ganda putri di Olimpiade 2012. Ketika itu, Li Yongbo dianggap orang paling bertanggung jawab dengan kejadian yang mencoreng nama bulutangkis tersebut.
Li Yongbo dituding menghalalkan segala cara dengan menjalankan strategi kotornya agar terjadi All Chinese Final untuk nomer ganda putri. Skandal ini juga menjerat ganda putri Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang juga menghindari pasangan China saat itu.
4. Ditakuti
Usai pebulutangkis China bertanding, menang atau kalah, konon para pemain China harus menghadap Li Yongbo terlebih dahulu. Hal ini dilakukannya untuk membahas penampilan sang pemain dilapangan. Begitu ditakuti, namun semua arahan dan nasihat Li Yongbo menjadikan para pemain China jadi tahan banting.
5. Mengagumi Lin Dan
Li Yongbo diketahui sangat mengagumi anak didiknya Lin Dan. Tak hanya karena prestasi Super Dan di lapangan, menurutnya cara Lin Dan berlatih harus dicontoh pebulutangkis manapun.
Li Yongbo menyoroti kasus Lin Dan pada tahun 2013. Absen selama setahun dari hingar bingar bulutangkis dunia, juara Olimpiade 2008 dan 2012 tersebut tak pernah berhenti berlatih dan menjaga stamina tubuhnya. Alhasil, meski vakum selama setahun, Lin Dan tetap bisa menjadi juara dunia 2013 mengalahkan seteru abadinya Lee Chong Wei di final.
6. Akrab dengan Taufik Hidayat
Legenda Indonesia Taufik Hidayat mengaku memiliki hubungan baik dengan Li Yongbo. Dalam pengakuan Taufik tahun 2012, ia menjelaskan Li Yongbo yang mengetahui dirinya akan pensiun dan akan mengelola Taufik Hidayat Arena (THA) pernah menawarkan kerjasama kepada Taufik dalam hal pembinaan dengan bekerja sama dengan bulutangkis China.
Kedekatan mereka juga ditunjukan saat Taufik masih aktif sebagai pemain. Terlihat beberapa kali usai pertandingan, Taufik selalu menghampiri Li Yongbo untuk sekedar berjabat tangan.