Dampak yang Terjadi Setelah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan Berpisah
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan dipastikan sudah tidak akan berpasangan lagi. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri sudah memutuskan memisahkan keduanya untuk dipasangkan dengan pemain muda. Diharapkan bisa membantu pemain pelapis menjadi pemain yang matang, keduanya tampak belum bisa melaksanakan tugas berat tersebut.
Hendra Setiawan/Rian Agung Saputro saat bertanding di Denmark Open 2016.
Banyak penilaian jika pasangan juara dunia 2013 dan 2015 ini tidaklah harus dipisah. Meski gagal bersinar di ajang Olimpiade 2016 lalu, Hendra/Ahsan diperkirakan masih mampu berprestasi dan menjadi ganda putra yang disegani di dunia.
PBSI diharapkan bisa segera mencari solusi yang lebih jitu untuk masalah ini. Pasalnya, setelah ditinggal Hendra/Ahsan, kekuatan ganda putra Indonesia dirasakan mulai menurun. Tak hanya untuk sektor ganda putra secara keseluruhan, hal ini juga bakal berdampak tidak baik untuk Hendra dan Ahsan kedepannya.
Berikut analisis INDOSPORT tentang dampak yang akan dialami Hendra dan Ahsan usai mendapat hasil tidak memuaskan bersama pasangan baru mereka:
1. Segera Pensiun
Setelah gagal di Olimpiade 2016 lalu, Hendra sempat diisukan segera pensiun dari dunia bulutangkis. Meski sempat berujar belum tau terkait masa depannya, Hendra tak menampik untuk berpikir akan lanjut bermain atau tidak.
Hendra berujar, bahwa dirinya harus melihat dan menimbang kondisi hati dan kondisi fisiknya terlebih dahulu. Ia tidak mau bila tetap bermain namun kondisi fisik ataupun hatinya tidak 100 persen. Hal ini jelas terjadi pada dua turnamen yang diikuti oleh Hendra bersama Ria Agung yang berakhir dengan hasil tidak memuaskan.
Diluar itu, Hendra telah dirayu pemain Malaysia,Tan Boon Heong untuk berpasangan dengan dirinya. Meski Hendra saat ini sedang berjuang dari nol bersama pasangan barunya, Rian Agung Saputro, Boon Heong punya firasat Hendra akan segera meninggalkan Timnas Indonesia.
"Sepertinya tak lama lagi Hendra akan bermain sebagai profesional, meninggalkan Timnas," ucap Boon Heong.
Jika kondisi seperti yang dijelaskan pada poin pertama berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan Hendra akan segera pensiun atau menyetujui tawaran dari mantan lawannya tersebut.
2. Psikologi Ahsan Terganggu
Dalam kasus ini sebetulnya PBSI dinilai tidak harus memisahkan keduanya. Disamping chemistry mereka sudah bagus, Keduanya tetap ditakuti sebagai pasangan ganda putra kuat di dunia meski gagal di Olimpiade 2016.
PBSI seharusnya lebih memerhatikan masa depan Mohammad Ahsan dibandingkan Hendra Setiawan yang dari segi usia sudah tidak muda lagi. Pemilihan Berry Angriawan dinilai terlalu terburu-buru, karena pemain bersangkutan selama ini belum menunjukkan prestasi gemilang saat bertandem dengan Ricky Karanda Suwardi maupun dengan Rian Agung Saputro.
Ahsan yang kini berusia 28 tahun diyakini masih menjadi aset penting yang harus dicarikan tandem minimal sekelas Hendra. Tak jauh berbeda dengan Hendra, Jika kondisi ini terus menerus terjadi bisa saja membuat psikologi Ahsan menjadi terganggu.
3. Kekuatan Ganda Putra Menurun
Salah satu alasan dipisahnya Hendra/Ahsan adalah agar bisa membantu pemain pelapis untuk berbagi pengalaman menjadi pemain yang matang. Namun nyatanya, hal ini belum bisa dilakukan keduanya kepada masing-masing pasangan.
Ganda lain seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi juga belum bisa masuk dalam persaingan elit dunia. Dan nampaknya, Indonesia harus bersabar untuk melahirkan ganda kuat baru sebagaimana Hendra/Ahsan ketika dulu pertama kali dipasangkan tahun 2012 silam.