Pasang Surut Karier Hendra Setiawan: Mulai Prestasi Ngawur Sampai Gagal ke Olimpiade
Hendra Setiawan resmi tak lagi bergabung dengan Pelatnas Cipayung mulai 1 Desember 2016. Peraih emas Olimpiade 2008 ini berencana berkarir sebagai pebulutangkis profesional.
Dalam hal ini, Hendra bukan pertama kalinya keluar dari tim pelatnas. Pemain berjuluk Dewa Hendra tersebut sempat keluar masuk pelatnas PBSI. Bergabung pertama kali tahun 2002, Hendra sempat meninggalkan pelatnas tahun 2009 bersama pasangannya saat itu Markis Kido.
Namun merasa masih ingin berprestasi, Hendra kembali ke pelatnas tahun 2012 dan berpasangan dengan Mohammad Ahsan.
Banyak yang menyayangkan keputusan Hendra keluar dari pelatnas. Namun apapun itu, keluarnya Hendra tampaknya sudah diprediksi seiring kegagalan Olimpiade 2016 lalu dan rumor pensiunnya ayah dua anak ini.
Akan seperti apa perjalanan 'sisa' karir Hendra Setiawan di luar pelatnas?. Sebelum itu, berikut INDOSPORT sajikan rangkuman perjalanan Juara dunia 2007, 2013 dan 2015 ini saat pertama kali keluar dari pelatnas tahun 2009 lalu.
1. Prestasi Ngawur
Seperti yang sudah dibahas, Sebelumnya tahun 2009 silam Hendra pernah keluar dari pelatnas Cipayung yang ketika itu mengikuti jejak pasanganya Markis Kido. Seperti yang dikatakan mantan pelatihnya Sigit Pamungkas, setelah Hendra/Kido keluar dari pelatnas prestasi keduanya terlihat menurun.
Tercatat sepanjang tahun 2010, Hendra/Kido hanya meraih dua gelar yakni Malaysia Open dan emas Asian Games. Hal ini terus berlanjut dan semakin buruk hingga jelang Olimpiade 2012.
Sigit menilai program latihan Hendra/Kido yang sudah keluar dari pelatnas tidak terencana hingga berpengaruh pada prestasi yang mereka torehkan.
2. Bermain Rangkap
Keluar dari pelatnas, membuat Hendra Setiawan mencoba peruntungan baru dengan tak hanya bermain di sektor ganda putra tapi bermain juga di sektor ganda campuran.
Uniknya, Hendra tidak berpasangan dengan pemain nasional melainkan dengan pemain luar negeri asal Rusia Anastasia Russkikh.
Bersama Anastasia, prestasi Hendra di sektor ini ternyata cukup menjanjikan. Pasangan gado-gado ini diketahui berhasil menjadi runner up Indonesia Open 2010 dan semifinalis All England 2011. Namun sayang, meski menjanjikan pasangan ini tidak bertahan lama karena Anastasia memutuskan untuk gantung raket lebih cepat.
3. Gagal ke Olimpiade 2012
Menurunnya prestasi Hendra Setiawan/Markis Kido setelah keluar dari pelatnas, berimbas pada gagalnya mereka ke ajang bergengsi Olimpiade 2012. Pasangan tersebut dipastikan gagal mempertahankan gelar emas Olimpiade 2008 karena hanya menghuni peringkat 12 dunia, sedangkan syarat masuk olimpiade adalah 8 besar dunia.
Hendra/Kido bisa saja tetap berpeluang lolos asalkan dua turnamen terakhir mereka ikuti. Namun dengan alasan keluarga, mereka harus melupakan tampil diajang empat tahunan tersebut.
Tak hanya soal Hendra/Kido, secara keseluruhan prestasi bulutangkis Indonesia jelang Olimpiade mengalami penurunan drastis. Alhasil, semua sektor terpuruk dan tradisi membawa emas ke Tanah Air terhenti di tahun 2012.