Chico Aura, 'Pendobrak' Tradisi Sepakbola Papua Demi Lanjutkan Perjuangan Taufik Hidayat
Nama Chico Aura Dwi Wardoyo mungkin belum terlalu akrab bagi pencinta bulutangkis nasional. Namun pemuda hitam manis ini sudah mulai menunjukan tajinya dengan menjadi runner up di kejuraaan junior di Spanyol yang berlangsung November lalu.
Yang menjadi Chico menarik ialah ia putra kelahiran Papua, daerah yang dikenal sebagai penghasil talenta berbakat di lapangan hijau. Chico seolah rela 'menyimpang' dari tradisi setempat yang terus melahirkan talenta berbakat di sepakbola demi karier di olahraga tepok bulu.
Bagi Chico, buljutangkis bahkan lebih menarik dibandingkan olahraga sejagat sepakbola. Karenannya ia ingin terus melangkah maju dan memberikan penampilan terbaik demi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Untuk mengenal lebih dalam, pebulutangkis muda yang satu ini, INDOSPORT mencoba mengenalkan dan mengupas profil singkat Chico Aura tentang bulutangkis, papeda, Persipura Jayapura dan Boaz Solossa, meski ia mengaku tidak menggemari sepakbola:
1. Lebih Pilih Bulutangkis Dibanding Sepakbola
INDOSPORT: Kenapa lebih memilih bulutangkis, sedangkan Papua terkenal melahirkan talenta-telenta hebat di Sepakbola?
Chico Aura: Soalnya waktu itu kata Papa kalau sepakbola terlalu banyak resikonya, makanya dimasukin ke bulutangkis. Selain itu, temannya Papa juga pelatih bulutangkis di Papua.
INDOSPORT: Kamu sediri berminat di sepakbola?
Chico Aura: Kalau minat di sepakbola sih tidak ada,paling hanya untuk main-main doang.
INDOSPORT: Ceritakan sedikit pertama kali saat kamu tertarik dengan dunia bulutangkis?
Chico Aura: Pertama kali itu sering diajak Papa ke lapangan, terus main sama temannya Papa dan kemudian tertarik dan ikut mulai rutin main. Saat itu saya masih Sekolah Dasar.
INDOSPORT: Kapan mulai serius menekuni bulutangkis?
Chico Aura: Saya masuk ke klub itu sejak Sekolah Dasar kelas 3 dan waktu itu masih di Papua.
2. Tentang Perkembangan Bulutangkis di Papua dan Jakarta
INDOSPORT: Menurut kamu, bagaimana perkembangan bulutangkis di Papua, di samping sepakbola yang sudah mengakar di masyarakat Papua?
Chico Aura: Kalau di Papua itu menurut saya masih kurang dari sisi fasilitasnya seperti lapangan, tempat nge-gym, tetapi kalau untuk pelatihnya sudah bagus.
INDOSPORT: Siapa yang menurut kamu berperan besar dalam karier bulutangkis sampai sejauh ini?
Chico Aura: Menurut saya pelatih yang berperan besar dalam karier saya adalah coach Harry dari PB Exis Jakarta, terus disini di Pelatnas, coach Hendri.
INDOSPORT: Apakah saat pertama kali ke Jakarta tidak merasa kesulitan tinggal jauh dengan kedua orang tua yang kabarnya ada di Papua?
Chico Aura: Kalau orang tua sampai sekarang masih di Papua, saya masuk ke PB Exis itu sejak kelas satu SMA. Pertama kali agak sedih, jauh dari orang tua tapi makin ke sini makin terbiasa. Tetapi sekarang dengan semua teman di Pelatnas itu rata-rata sudah dekat.
INDOSPORT: Bagaimana dengan pola latihan di Pelatnas setelah pergantian ketua umum, ada perubahan yang signifikan?
Chico Aura: Sejauh ini masih ikuti rules yang lama nanti untuk tahun depan belum ada, mungkin tahun depan baru ada perubahan.
3. Tentang Taufik Hidayat, Papeda hingga Persipura dan Boaz solossa
INDOSPORT: Selama berkarier, siapa idola Anda di olahraga bulutangkis?
Chico Auro: Idola saya adalah Taufik Hidayat, karena saya suka gaya mainnya, terus pola main pokonya cara-cara dia beraksi di lapangan. Saya juga belajar mengenai permainan dia melalui video.
INDOSPORT: Lebih sering berada di Pelatnas, di Jakarta, apa yang paling anda kangen dari keluarga di Papua?
Chico Aura: Kangen makanan dan masakan disana, kangen papeda juga pakai kuah asam, (sambil tertawa).
INDOSPORT: Selain bulutangkis, olahraga apa yang anda gemari?
Chico Aura: Saya memang suka olahraga, biasanya main sepakbola, dan klub lokal yang saya suka pasti Persipura Jayapura. Idola saya, kaka Bochi (Boaz Solossa).
4. Momen Terbaik, Harapan dan Pesan
INDOSPORT: Selama di bulutangkis, moment apa yang paling Anda ingat?
Chico Aura: Waktu di pertandingan di kejuaraan junior, saat di Spanyol ketika saya jadi runner up. Waktu pertandingan lawan Malaysia di semifinal. Rasanya sejak pertama kali tahu itu sudah tidak mau kalah, terus saling teriak ditambah sorakan dan suport dari teman-teman.
INDOSPORT: Apa harapan Anda di tahun mendatang?
Chico Auro: Harapannya ingin tingkatan prestasi di tahun depan dan menjadi lebih baik. Saya ingin turun lebih sering turun di ajang seperti di international challenge maupun sekelas grand prix.
INDOSPORT: Lantas, apa yang Anda dapat selama berada di bulutangkis, selain prestasi?
Chico Auro: Saya dapat banyak pengalaman baru, dapat teman-teman baru terus bisa ke luar negeri.
INDOSPORT: Bagaimana dengan rencana liburan panjang, apa yang Anda lakukan selama liburan ahkir tahun ini?
Chico Aura: Liburan ini tetap latihan di Pelatnas, tidak dapat libur, paling akhir pekan, sabtu atau minggu baru dapat libur.
INDOSPORT: Tetap semangat. Kapan terakhir ketemu keluarga dan apa saja pesan maupun dukungan dari mereka?
Chico Aura: Terakhir ketemu keluarga belum lama ini, tetapi kalau Papa sudah agak lama, beberapa bulan tidak ketemu. Keluarga selalu bilang tetap semangat, mereka berdoa untuk saya dan kasih pesan untuk saya, jangan lupa sholat.
INDOSPORT: Ada pesan buat teman-teman yang baru merintis karier?
Chico Aura: Latihan yang serius dan sungguh-sungguh.