5 Hal yang Masih Bisa Tercatat dalam Sejarah Gemilang Roger Federer
Roger Federer sukses kembali ke dunia tenis usai absen selama setengah tahun akibat cedera lutut. Mengawali kariernya lagi, petenis yang tak lagi menginjak usia muda sebagai seorang atlet mampu menunjukkan bahwa umur tak pernah jadi halangan besar.
Gelaran Australia Terbuka 2017 pada bulan lalu menjadi laga bersejarah di dunia tenis dengan mempertemukan dua pemain hebat dunia, Federer dan Rafael Nadal, di partai puncaknya. Federer pun membuktikan dirinya layak disebut sebagai salah satu petenis terhebat sepanjang masa dengan meraih trofi Australia Terbukanya yang kelima.
Namun dengan torehan 18 gelar Grand Slam di tangan, Federer bukan tak mungkin baginya untuk mencatat lima pencapaian lagi, di musim ini saja. Berikut INDOSPORT telah merangkum lima pencapaian yang bisa dicapai Roger Federer di musim ini, seperti yang telah dilansir Sportskeeda:
1. Koleksi Lebih dari 100 Gelar Tunggal
Roger Federer telah mengoleksi 89 gelar juara tunggal selama karier profesionalnya. Jumlah ini tercatat sebagai rekor terbanyak di antara petenis satu zamannya. Di bawahnya ada Rafael Nadal dengan 69 gelar dan Novak Djokovic dengan 67 gelar. Selisih yang sangat jauh dibandingkan perolehan dua rivalnya itu.
Dengan 89 gelar dari 17 tahun karier profesionalnya, Federer terhitung mendapatkan kira-kira 5,2 gelar per musimnya. Ini berarti, ia masih memungkinkan untuk mengoleksi hingga 95 gelar jika bermain dengan konsisten.
Mencapai babak final pun tak sulit ia lakukan. Ia telah turun di 137 babak final, salah satu pencapaian terbesarnya. Federer pun dikenal mudah beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia tenis. Maka bukan tak mungkin jika ia mampu memperoleh 95 gelar, dan sedikit lagi bisa mencapai 100 gelar di musim ini.
2. Raih Trofi Wimbledon ke-8
Roger Federer adalah masternya lapangan rumput dan Wimbledon. Ia telah menang di turnamen bergengsi ini sebanyak tujuh kali, yakni pada tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, dan 2012. Terakhir menang pada lima tahun lalu, inilah saat yang tepat baginya untuk tampil di podium juara lagi.
Tiga musim terakhir, Federer nyaris saja meraih gelar kedelapannya. Namun di musim 2014 dan 2015, ia takluk dari Novak Djokovic di babak final. Sementara pada musim lalu, langkah Federer dijegal Milos Raonic di babak semifinal.
Ayah dari dua pasang putri kembar itu memiliki kesempatan terakhir untuk menang Wimbledon pada tahun ini. Federer mungkin bisa melewatkan kompetisi di lapangan clay guna beristirahat menyiapkan strategi untuk bertarung di Wimbledon.
3. Ranking 3 Besar di Akhir Tahun
Usai absen bertanding selama enam bulan, Federer terjungkal di ranking 17 dunia saat mengawali tahun ini. Namun usai bertanding di Australia, peringkatnya melesat 7 nomor ke posisi 10 besar dunia. Bila konsisten bermain, bukan tak mungkin ia mampu bertengger kembali di posisi tiga besar di akhir musim ini.
Federer resmi menempati posisi 1 dunia sejak 2 Februari 2004 dan bertahan hingga 2008. Konsistensi yang luar biasa dari seorang atlet. Maka kembali ke posisi tiga besar dengan kekuatan baru dan tanpa beban, peluang itu terbuka lebar.
Selisih poin antara nomor satu dunia saat ini, Andy Murray dan nomor 2, Novak Djokovic adalah 1.715 poin. Sementara jarak antara nomor 3, Stan Wawrinka dan Federer di peringkat 10 hanya 2.430, bukan selisih yang terlalu jauh.
4. Pemenang AS Terbuka Paling Banyak
Roger Federer bersama Jim Connors dan Pete Sampras sama-sama meraih gelar AS Terbuka paling banyak, yakni lima gelar. Catatan manisnya, Federer menang di Flushing Meadows lima tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2004 hingga 2008.
Bila suami dari Mirka Federer ini mampu meraih gelar yang keenam, ia akan tercatat sebagai pemegang rekor gelar terbanyak di dua kejuaraan Grand Slam. Telah menang gelar Grand Slam awal tahun ini bisa menjadi bekal Federer untuk meraih satu gelar lagi di AS. Apalagi lapangan DecoTurf di New York dianggap lebih cocok dengan gaya bermainnya dibandingkan lapangan yang lebih lambat di Melbourne lalu.
5. Kokohkan Rekor di ATP World Tour Finals
Seperti di turnamen lainnya, Federer juga memegang gelar terbanyak di kompetisi ini dengan enam gelar. Ia menang di tahun 2003, 2004, 2006, 2007, 2010, dan 2011. Di bawahnya ada Novak Djokovic dengan lima gelar.
Memenangkan ATP Finals yang ketujuh kalinya bisa menjadi catatan manis sebagai penutup musim ini, atau bahkan torehan kariernya yang gemilang.
Format dengan hanya tiga pemain terbaik ini memastikan pertarungan tak akan terlalu melelahkan bagi tubuh 35 tahunnya. Duel di lapangan indoor diharapkan mampu memaksimalkan permainannya.