Saat Jonatan Christie Permalukan Lin Dan di Istora
Indonesia berhasil meloloskan 3 wakilnya di babak perempatfinal Malaysia Open Super Series Premier 2017. Masing-masing Jonatan Christie, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Ketiganya bakal mendapatkan lawan tangguh di babak perempatfinal nanti, termasuk Jonatan yang akan meladeni pemain terbaik dunia, Lin Dan. Pertarungan nanti dianggap bakal seru mengingat Jonatan dan Lin Dan sudah pernah bertemu sebelumnya.
Menariknya, secara head to head, kedua pemain baru berjumpa 2 kali dan masing-masing meraih 1 kali kemenangan (imbang). Lin Dan sendiri sukses menang atas Jonatan untuk pertama kalinya di Singapura Open, April 2016 lalu.
Sementara Jonatan sukses membalas kekalahannya atas Lin Dan, 2 bulan kemudian di pentas Indonesia Open Super Series Premier 2016. Jonatan pun sukses mempermalukan Lin Dan di depan publik Istora, Senayan.
Kala itu, Lin Dan dikalahkan Jonatan dalam 2 set langsung dengan skor akhir 21-12, 21-12 di babak kedua. Jonatan pun mengaku berhasil menjalankan strategi pelatih dengan baik dan salah satu kunci kemenangan Jonatan atas Lin Dan adalah gaya bermain cepat.
“Lin Dan itu kurang suka dengan pukulan cepat dan lebih senang dengan pukulan reli. Makanya saya tidak terlalu buang tenaga tadi, paling hanya membuat dia kaget saja. Tapi tadi memang tidak harus pukulan cepat, tapi seperti pukulan ceplik (pukulan tipuan),” kata Jonatan Christie kala itu.
Sayang, usai mengalahkan Lin Dan, langkah pemain jebolan PB Tangkas, Jakarta itu harus dihentikan oleh tunggal andalan Denmark, Jan O Jorgensen lewat pertarungan ketat 3 set dengan skor akhir 21-14, 19-21, dan 14-21 di babak perempatfinal.
Menariknya, kekalahan Lin Dan dari Jonatan kala itu juga tak lepas dari atmosfer Istora Senayan yang selalu berisik saat memberikan dukungan kepada para pemain Indonesia yang tampil. Lin Dan dianggap tak bisa konsentrasi karena suasana Istora yang bergemuruh.
Hal itu dibenarkan oleh legenda hidup bulutangkis Tanah Air, Rudy Hartono kepada INDOSPORT. Menurut Rudy, pemain top sekelas Lin Dan memang mengakui bahwa bermain di Indonesia itu sangat berbeda ketimbang negara-negara lain, terutama soal atmosfer penonton.
“Lin Dan pernah ngomong, bahwa main di Indonesia itu beda,” kata Rudy Hartono menceritakan soal Lin Dan yang bermain di Indonesia kepada INDOSPORT.
“Ya memang benar, kalau lawan fokus pasti disorakin, apalagi kalau kita tampil jelek melawan wakil tuan rumah, ya habis kita,” beber legenda hidup bulutangkis Indonesia yang pernah meraih total 8 gelar All England itu seraya tertawa.
Saat berhasil mengalahkan Lin Dan di Indonesia Open Super Series Premier 2016 kemarin itu, Jonatan juga menyebut Lin Dan memang tidak terlalu suka dengan suasana berisik di Istora.
“Makanya saya berterimakasih dengan penonton mereka itu sangat luar biasa. Saya merasa penonton itu tidak ada capeknya (mendukung saya). Sampai suara nafas saja tidak kedengaran," ungkapnya.
Jonatan sendiri sukses meraih tiket perempatfinal Malaysia Open Super Series Premier 2017 usai mengalahkan tunggal asal Taiwan, Chou Tien Chen lewat pertarungan ketat rubber set dengan skor 21-23, 21-17, dan 21-19. Pertandingan tersebut berlangsung dalam durasi 69 menit.
Sementara Lin Dan berhasil tampil mulus saat mengalahkan wakil Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk lewat dua set dengan skor 21-8, 21-13.
Pada laga perempatfinal nanti yang sekaligus pertemuan ketiga antara Jonatan vs Lin Dan, pemain berusia 19 tahun itu diharapkan bisa mengulang sukses saat mengalahkan Lin Dan di Istora tahun lalu. Semoga bisa, Jo!