4 Fakta Menarik Indonesia Open 2017
Mulai 12 hingga 18 Juni 2017 mendatang, tepatnya selepas turnamen Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia, akan diadakan salah satu turnamen bergengsi level Super Series Premier, yaitu Indonesia Open 2017.
Turnamen Indonesia Open sendiri sudah dimulai sejak 1982 silam, yang berarti, Indonesia Open 2017 merupakan edisi ke-35 dari turnamen bulutangkis paling bergengsi yang berlangsung di Tanah Air itu.
Pada mulanya, Indonesia Open terdaftar dalam BWF (Federasi Badminton Dunia) sebagai turnamen dengan level Super Series pada 2007. Namun, pada 2011, BWF memutuskan Indonesia Open naik tingkat menjadi Superseries Premier.
Dari total 34 edisi Indonesia Open yang sudah berlangsung, Indonesia sebagai tuan rumah masih mendominasi perolehan dengan total koleksi 81 juara di lima nomor berbeda. Namun, di tiga edisi terakhir, Indonesia dipaksa puasa gelar.
Selain data di atas, turnamen Indonesia Open 2017 yang akan segera bergulir masih memiliki sejumlah fakta-fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut INDOSPORT coba hadirkan 4 fakta menarik yang menyelimuti Indonesia Open 2017:
1. Hadiah Juara Terbesar di Level Super Series
Di antara turnamen-turnamen level superseries lainnya, ajang Indonesia Open bisa dikatakan menjadi turnamen yang memperebutkan hadiah juara paling besar ketimbang turnamen lainnya.
Untuk Indonesia Open 2017 ini sendiri saja, pihak penyelenggara telah menganggarkan dana sebesar 100 USD (sekitar Rp13 miliar) sebagai hadiah untuk para pemenang.
Total hadiah pada Indonesia Open tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya di mana hanya USD 900 atau Rp12 miliar.
Bila dilihat dari tabel hadiah BWF Super Series, satu-satunya turnamen yang menyamai total hadiah Indonesia Open 2017 adalah ajang Dubai Masters Finals 2017. Sisanya, ajang-ajang seperti Jepang Open , Denmark Open, dan lain-lain total hadiahnya jauh berada di bawah Indonesia Open 2017.
2. Bertepatan dengan Bulan Puasa
Telah disebutkan sebelumnya, ajang Indonesia Open 2017 akan berlangsung selama enam hari mulai tanggal 12 hingga 18 Juni 2017. Perlu diketahui, pada tanggal tersebut, umat muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa sebagai bagian dari bulan Ramadan.
Menyikapi hal tersebut, pihak penyelenggara mengatakan akan tetap menggelar turnamen Indonesia Open 2017. Penyebab utamanya karena turnamen tersebut tidak bisa dipercepat atau diundur dan sudah mengacu pada tanggal yang dilaporkan ke BWF.
"Jadwalnya di bulan puasa karena tidak ada pilihan lain. Tidak bisa lebih cepat karena ada Piala Sudirman. Selain itu, tidak bisa mundur karena kita inginnya di Juni karena ada liburan sekolah," ujar Yoppy Rosimin, selaku Wakil Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Indonesia Open 2017.
"Kalau di luar Juni jadwalnya bisa kacau, dan ini (Juni) seolah sudah tradisi. Nabrak atau ditengah puasa bukan berarti yang pertama kali, karena sebelumnya juga sudah pernah," sambungnya.
Agar tidak sepi penonton, pihak Panpel pun menjanjikan sebisa mungkin menghadirkan partai-partai yang dianggap seru sesudah adzan Maghrib.
3. Tidak Berlangsung di Istora Senayan
Sejak 2004 silam hingga saat ini, turnamen Indonesia Open selalu mengambil lokasi di Jakarta. Memang beberapa kota besar di Indonesia sempat menjadi lokasi Indonesia Open, seperti Samarinda, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Denpasar, Surabaya, dan Batam.
Selama berlangsung di Jakarta, kawasan Istora Senayan dipilih menjadi tempat para pebulutangkis terbaik dari seluruh dunia bertanding meraih gelar juara.
Namun, di edisi Indonesia Open 2017 kali ini, kawasan Istora Senayan tidak bisa dijadikan lokasi pertandingan. Pasalnya, kawasan tersebut saat ini tengah menjalani proses renovasi besar-besaran untuk nantinya digunakan dalam Asian Games 2018.
Sebagai pengganti, pihak panpel pun telah menetapkan Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta sebagai lokasi dari Indonesia Open 2017. Pihak
"BWF sudah setuju dan melakukan peninjauan pada akhir tahun lalu. Kita sudah diantisipasi untuk kendala angin dan sebagainya, dan itu dinilai bisa menggunakan teknik di atas lapangan," jelas Yoppy Rosimin selaku Wakil Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2017.
4. Kembalinya Bellaetrix Manuputty
Selain menghadirkan nama-nama besar di dunia bulutangkis, seperti Lee Chong Wei, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, dan lain-lain, ajang Indonesia Open 2017 juga akan semakin menarik dengan salah satu pebulutangkis wanita cantik dari Tanah Air.
Pebulutangkis itu adalah Bellaetrix Manuputty. Ya, dara cantik kelahiran 11 Oktober 1988 tersebut akan memulai laga perdananya setelah lebih satu tahun absen turnamen bulutangkis.
Sejak Oktober 2015 lalu, Bellaetrix sudah tidak pernah lagi memegang raket di pertandingan resmi level nasional dan internasional lantaran mengalami cedera.
Kembalinya Bellaetrix memegang raket dalam pertandingan ini sendiri sedikit berbeda. Bila sebelumnya ia tampil di nomor tunggal putri, dalam ajang Indonesia Open 2017 ini dia akan hadir sebagai andalan di nomor ganda campuran bersama Rafiddias Akhdan Nugroho.