5 Fakta Menarik Kemenangan Owi/Butet di Kejuaraan Dunia
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses mempersembahkan kado indah di hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-72 dengan memenangkan Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 yang berlangsung di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia, Minggu (27/08/17).
Pasangan ganda campuran ranking 8 dunia ini berhasil mengandaskan perlawanan unggulan nomor satu asal China, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Pertandingan tersebut berlangsung panas selama tiga set dan berakhir dengan skor 15-21, 21-16, 21-15.
- 3 Striker Myanmar yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia
- 5 Pemain PSG yang Bisa Jadi Korban Mbappe
- Ini Makna Selebrasi 4 Jari Liliyana Natsir Usai Juara Dunia Bulutangkis 2017
- Tontowi/Liliyana Persembahkan Juara Dunia Bulutangkis sebagai Kado HUT RI
- Sengit, Tontowi/Liliyana Juara Dunia Bulutangkis 2017!
Keberhasilan Owi dan Butet, sapaan akrab kedua pebulutangkis kebanggaan Tanah Air itu pun menyimpan beberapa fakta yang belum banyak diketahui publik. Berikut ini INDOSPORT merangkum deretan fakta menarik dari kemenangan Owi/Butet yang tak boleh dilewatkan.
1. Gelar Kedua Owi/Butet di BWF World Championships
Kemenangan Owi/Butet ini merupakan emas kedua yang berhasil diraih pasangan ganda campuran ini di BWF World Championships. Di tahun 2013 lalu, Owi/Butet juga berhasil mencatatkan prestasi yang sama di Guangzhou, China.
Sebelumnya, pasangan emas Olimpiade Rio 2016 ini juga pernah meraih medali perunggu di dua edisi Kejuaraan Dunia pada tahun 2011 di London, Inggris, serta pada tahun 2015 di Jakarta.
Kemenangan Owi/Butet ini menjadi satu-satunya emas yang berhasil diraih Indonesia di Kejuaraan Dunia tahun ini setelah harapan Indonesia meraih emas di nomor ganda putra lewat Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro dipupuskan oleh ganda putra China, Liu Cheng/Zhang Nan.
2. Gelar ke-4 Liliyana Natsir di BWF World Championships
Meski kemenangan kali ini merupakan yang kedua kalinya bagi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sebagai pasangan ganda campuran, bagi Liliyana pribadi pencapaian ini adalah gelar juara dunia keempat yang berhasil direngkuhnya.
Gelar juara pertama Liliyana berhasil diraihnya pada gelaran World Championships tahun 2005. Pada kejuaraan yang berlangsung di Anaheim, California, Amerika Serikat tersebut ia berpasangan dengan Nova Widianto. Dua tahun kemudian, Liliyana dan Nova Widianto kembali meraih emas di World Championships 2007.
Keberhasilan Liliyana meraih 4 gelar juara ini pun membuatnya berpeluang mengalahkan rekor pebuluntangkis dengan gelar juara dunia terbanyak yang saat ini masih dipegang oleh Lin Dan (China), Park Joo-bong (Korea), dan Zhao Yunlei (China) yang masing-masing mengantongi lima gelar juara.
Namun, dengan kemenangan ini saja sebenarnya Liliyana sudah berhasil mencatatkan sejarah sebagai pemain putri pertama yang meraih 4 gelar juara di sektor ganda campuran.
3. Owi/Butet Mengalahkan Unggulan Pertama Asal China
Hal menarik selanjutnya yang bisa dicermati dari kemenangan Owi dan Butet di World Championships adalah keberhasilan mereka menumbangkan dominasi pebulutangkis asal Negeri Tirai Bambu di babak final.
Sebagaimana diketahui, China merupakan salah satu negara terkuat dan langganan juara di World Championships. Tahun ini saja negara dengan populasi terbesar di dunia itu mampu mengamankan 4 tempat di partai final yakni pada nomor tunggal putra, ganda putra, ganda putri, serta ganda campuran.
Untungnya, Indonesia berhasil menggagalkan upaya dominasi China melalui Owi/Butet di nomor ganda campuran yang mengalahkan Zheng Siwei/Chen Qingchen. Meski begitu, unggulan pertama asal China ini sempat sedikit merepotkan Owi/Butet dengan merebut set pertama dalam partai yang berakhir dengan skor 15-21, 21-16, 21-15.
Cerita serupa juga pernah terjadi pada Kejuaraan Dunia tahun 2013 silam. Kala itu Owi dan Butet berhasil mengalahkan wakil China, Xu Chen/Ma Jin. Padahal pasangan dari Negeri Tirai Bambu tersebut merupakan unggulan pertama di sektor ganda campuran seperti halnya Zheng Siwei/Chen Qingchen.
4. Liliyana Natsir Menjadi Pebulutangkis Putri Indonesia Tertua yang Menjuarai BWF World Championships
Keberhasilan Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad dalam menjuarai BWF World Championships 2017 juga mencatatkan sejarah baru dalam dunia bulutangkis Indonesia. Pasalnya, hal ini menahbiskan perempuan kelahiran Manado ini sebagai pebulutangkis putri Indonesia tertua yang pernah menjuarai BWF World Championships.
Liliyana sendiri meraih juara pada usia 31 tahun. Sebelum Liliyana, pebulutangkis putri Indonesia yang pernah meraih gelar juara dunia adalah Imelda Wiguno (28 tahun, World Championships 1980), Verawaty Wiharjo (22 tahun, World Championships 1980), dan Susy Susanti (22 tahun, World Championships 1993).
Catatan ini pun membuktikan bahwa usia yang sudah melewati kepala tiga bukanlah penghalang yang dapat menyurutkan performa gemilang dari pebulutangkis yang akan merayakan ulang tahun ke-32 tanggal 9 September 2017 mendatang. Bahkan perempuan yang karib disapa Butet ini sudah menargetkan gelar baru di Asian Games 2018 yang akan digelar di Tanah Air.
5. Liliyana Natsir Menjadi Pebulutangkis Putri Pertama yang Menjuarai BWF World Championships dengan Pasangan Berbeda
Selain mencatatkan namanya sebagai pemain putri pertama yang meraih 4 gelar juara di sektor ganda campuran Kejuaraan Dunia, kemenangan Liliyana Natsir kali ini juga menjadikannya sebagai pebulutangkis putri pertama yang pernah menjuarai BWF World Championships dengan pasangan berbeda.
Sebagaimana diketahui, sebelum memenangkan gelar juara bersama Tontowi Ahmad di tahun 2013 dan 2017, Liliyana lebih dahulu berpasangan dengan Nova Widianto. Bersama Nova, Liliyana sukses meraih dua gelar juara dunia di tahun 2005 dan 2007 sebelum akhirnya memutuskan berpisah.
Sebelum Liliyana, catatan juara dunia dengan partner tanding yang berbeda di sektor ganda campuran hanya pernah diraih oleh pebulutangkis-pebulutangkis putra. Mereka adalah Thomas Lund (World Championships 1993 dan 1995) dan Park Joo-bong (World Championships 1985, 1989, 1991).