Selalu Kalah Jika Main Tiga Gim, Kevin/Marcus Tetap Harus Sabar
Partai alot kemungkinan kembali akan tersaji pada babak semifinal Japan Open 2017, Sabtu (23/09/17). Sesuai dugaan, Kevin/Marcus kembali bertemu dengan musuh bebuyutannya, Boe/Mogensen.
Total, kedua pasangan ini sudah bertemu lima kali. Tiga pertemuan terjadi tahun ini, di mana Kevin/Marcus selalu menelan kekalahan.
Secara rata-rata, durasi pertandingan antara kedua pasangan ini menelan waktu 59,8 menit atau sekitar satu jam. Laga final Korea Open Minggu (17/09/17) menjadi pertarungan dengan rekor durasi terlama, yakni satu jam delapan menit.
Sementara itu, durasi tercepat terjadi kala Kevin/Marcus dan Boe/Mogensen bertemu di ajang China Open 2016, di mana Marcus/Kevin menang dua gim, 21-18 dan 22-20.
Kemenangan dua gim itu juga menjadi kemenangan semata wayang yang diraih Kevin/Marcus atas ganda Denmark itu. Dengan kata lain, dalam pertandingan lainnya yang berlangsung tiga gim, Kevin/Marcus selalu menelan kekalahan.
Meski statistik berkata demikian, pelatih kepala ganda putra PP PBSI, Herry IP, mengaku tak mewajibkan anak asuhnya menang dua gim.
"Kalau ditargetkan menang dua gim justru jadi terburu-buru. Malah bisa kalah dua gim jadinya," kata Herry IP saat dihubungi INDOSPORT melalui pesan WhatsApp.
"Pemain Denmark ini jarang mati sendiri, disiplin. Pertahanan mereka sulit ditembus," ucap pria yang akrab dipanggil Koh Herry ini.
Diakui oleh Herry, bahwa Kevin/Marcus sebenarnya tidak dibebani target dalam turnamen ini. Oleh karena itu, keberhasilan menembus semifinal juga menjadi hal yang baik.
"Yang penting tampil lepas saja, nikmati saja permainan," ujar pria kelahiran Pangkal Pinang, 21 Agustus 1962 itu.
Indonesia berhasil menempatkan dua wakilnya di babak semifinal Japan Open 2017. Selain Kevin/Marcus, ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto juga berhasil menembus semifinal turnamen berhadiah total 325 ribu dolar AS (sekitar 4,3 miliar rupiah) itu.
Praveen/Debby akan berhadapan dengan ganda China, Wang Yilyu/Huang Dongping.