Marcus Gideon: 'Ancaman' untuk PBSI Hingga Beda Nasib dengan Kevin Sanjaya
Duet Kevin/Marcus sepanjang 2017 ini memang mencuri perhatian. Keduanya konsisten menjuarai banyak ajang super series sepanjang tahun, hingga penutupnya mereka keluar sebagai juara di ajang Dubai World Super Series Final 2017.
Menjadi kampiun di ajang Dubai Super Series 2017, Kevin/Marcus sekaligus menorehkan rekor dengan catatan tujuh kali meraih gelar juara. Melampaui capaian ganda putra Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong yang meraih lima gelar juara berturut-turut pada 2015.
Sosok Marcus Gideon menjadi pendamping sempurna bagi Kevin, meski banyak yang tidak tahu jika keduanya karena sebuah ketidaksengajaan akhirnya dipasangkan sebagai ganda putra. Kevin/Marcus bukan berasal dari klub yang sama, namun pada akhirnya dipasangkan oleh PBSI.
Sebagaimana diketahui, Marcus bergabung bersama klub PB Tangkas, sementara Kevin merupakan bagian dari PB Djarum. Semenjak duet mereka mencuat dan meraih deretan prestasi, bonus terus mengalir untuk Kevin/Marcus, meski terkadang masih doibanding-bandingkan mengingat Kevin dianggap meraih lebih banyak bonus ketimbang Marcus.
Lantas bagaimana dengan Marcus? Bagi yang penasaran dengan perjalanan karier Marucs, awal perjalanan duetnya bersama Kevin, hingga isu bonus yang kabarnya lebih kecil, berikut INDOSPORT sajikan ulasannya.
1. Perjalanan Karier
Marcus Fernaldi Gideon yang juga akrab disapa Sinyo ini memang sudah merintis kariernya sebagai pebulutangkis spesialis ganda. Ia pernah merasakan berpasangan dengan Markis Kido pada 2014, yang sebelumnya sukses meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan.
Marcus juga pernah berpasangan dengan Rizki Amelia Pradipta untuk sektor ganda campuran. Namun duetnya dengan partner terdahulu nyatanya belum mampu mendongkrak prestasinya hingga ia diduedtkan dengan Kevin Sanjaya.
Tak banyak yang tahu pula jika Marcus yang bernaung di bawah klub PB Tangkas sempat berniat untuk mundur dari Pelatnas Cipayung pada 2013. Tak diikutsertakan pada ajang All England menjadi penyebab Marcus tak nyaman di Pelatnas Cipayung.
Beruntung ia tak jadi meninggalkan Pelatnas dan tetap melanjutkan kariernya. Hingga dipasangkan dengan Kevin. Keduanya juga harus saling menyesuaikan diri hingga akhirnya menjelma menjadi ganda putra nomor satu dunia.
2. Dipasangkan Secara Kebetulan dengan Kevin
Ayahanda Marcus, Kurniahu Gideon, sempat meceritakan awal bersatunya Kevin/Marcus sebagai partner ganda putra. Ternyata, takdir yang tak disangka-sangka membawa keduanya bersatu sebagai ganda putra yang kini ditakuti banyak lawannya.
Kurniahu menyebut jika sang putra secara kebetulan dipasangkan dengan Kevin karena partner Kevin sedang sakit saat itu.
"Awalnya ketemu Markis Kido, karena Sinyo kan di luar Pelatnas, jadi ya masih bayar sendiri, akhirnya dibantu tiket, saya bayarin hotel. Di situ dia jalanin, akhirnya lumayan juga sempat juara di Prancis, sempat masuk peringkat 10 besar dunia juga dengan Kido," tutur Kurniahu.
"Akhirnya Kido sering mengeluh pinggangnya sering sakit. Jadi Kido menyuruh mencari pasangan lain yang lebih muda. Ia sempat down, terus akhirnya setelah lama kosong, kebetulan partner Kevin waktu itu, Stevanus Gabriel sakit, maka langsung dipasangkan dengan Marcus awal 2015," sambungnya.
Dalam kurun dua tahun menjadi partner, Kevin/Marcus akhirnya sukses membuktikan diri dan menuai banyak prestasi membanggakan. Di tahun 2017 ini, keduanya sukses merebut tujuh gelar Super Serier.
3. Ketimpangan Bonus
Usai menjuarai ajang All England 2017, Kevin/Marcus mendapat banyak bonus dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hingga Persatuab Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Di luar bonus itu, pihak klub juga jor-joran memberikan bonus untuk mereka. PB Djarum misalnya yang mengganjar Kevin deengan bonus ratusan juta rupiah. Karena berbeda klub tentunya bonus Djarum hanya diberikan untuk Kevin.
Sempat muncul anggapan jika Kevin mendapatkan total bonus yang jauh lebih besar ketimbang Marcus meski keduanya saling bahu membahu untuk meraih gelar juara. Namun hal tersebut dibantah oleh Kevin.
"Sebenarnya ada plus minusnya, Marcus yang ikut klub DKI saat PON atau Kejurnas pasti dia dapat bonus yang lebih besar juga," ujar Kevin di acara pemberian bonus dari PB Djarum di Jakarta Selatan, Selasa (22/03/17).
Anggapan jika Marcus tak mendapat bonus yang memadai layaknya Kevin juga terbantahkan. Usai meraih gelar All England 2017, PB Tangkas pun akhirnya menghadiahi Marcus bonus satu unit apartemen.
“Dia pantas mendapatkan apresiasi ini, atas prestasinya mengharumkan nama Indonesia dan klub,” kata Ketua Umum PB Tangkas Intiland Justian Suhandinata.
4. Pecahkan Rekor Sejarah
Sepanjang 2017, Kevin/Marcus menjadi jawara di All England Open Super Series Premier 2017, India Open Super Series 2017, Malaysia Open Super Series Premier 2017, Japan Open Super Series 2017, China Open Super Series Premier dan Hong Kong Open Super Series 2017.
Pasangan ranking satu dunia ini menutup tahun 2017 dengan manis saat berhasil meraih gelar ketujuh tahun ini usai memenangkan BWF Dubai World Super Series Finals 2017. Keduanya meraih kemenangan atas Liu Cheng/Zhang Nan (Tiongkok), dengan skor 21-16, 21-15.
Kemenangan atas ganda putra China tersebut membuat Kevin/Marcus sukses merengkuh gelar ketujuh mereka di ajang Super Series sepanjang 2017. Torehan sejarah karena mereka melampaui pencapaian gelar terbanyak ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, yang meraih enam gelar juara Super Series sepanajang tahun pada 2015 lalu.
Berikut deretan ajang Super Series final 2017 yang diraih Kevin/Marcus sepanjang 2017.
• JUARA All England SSP
• JUARA India SS
• JUARA Malaysia SSP
• SF Singapore SS
• R1 Indonesia SSP
• QF Kejuaraan Dunia
• RU Korea SS
• Japan SS
• RU Denmark SSP
• JUARA China SSP
• JUARA Hong Kong SS
• JUARA DubaiSSF