3 Pebulutangkis Indonesia dengan Servis Mematikan
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah mengeluarkan peraturan baru terkait batas ketinggian servis. Aturan ini akan diuji coba untuk pertama kalinya di All England 2018 nanti.
BWF mengeluarkan keputusan tentang penerapan tinggi maksimal servis, yaitu 115 cm dari permukaan lapangan. Sebelumnya, pemain hanya boleh melakukan pukulan servis dengan batas ketinggian di sekitar tulang rusuk terbawah.
Kebijakan itu sendiri banyak menimbulkan pro dan kontra. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai induk bulutangkis Tanah Air sempat menyatakan keberatan soal keputusan tersebut. PBSI menyebut aturan ini dapat merugikan pemain yang bertanding.
"Kalau yang kurang tinggi mungkin diuntungkan. Tapi yang tinggi agak sedikit dirugikan. Selain itu, gaya servis yang sudah dilatih puluhan tahun harus diukur dan butuh waktu cukup lama untuk beradaptasi," kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Suanti.
Berhasil atau tidaknya aturan ini, akan segera kita ketahui pada kejuaraan bergengsi All England 12-18 Maret 2018 mendatang. Yang diharapkan adalah jangan sampai kebijakan ini menjadi kontroversi karena banyaknya keputusan yang merugikan pemain saat pertandingan berjalan. Jika itu terjadi, mental pemain pasti terganggu saat bertanding, konsentrasi bakal terpecah, dan jalannya laga bisa kurang menarik.
Berbicara soal servis, Indonesia dikenal memiliki pebulutangkis dengan pukulan servis yang mematikan. Sebutnya saja legenda tunggal putri Susy Susanti, hingga pemain ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo yang saat ini memiliki trik servis untuk membuat lawan kewalahan.
Berikut INDOSPORT rangkum 3 pebulutangkis Indonesia dengan gaya dan pukulan servis yang mematikan:
1. Susy Susanti
Ketika masih menjadi pemain, legenda tunggal putri Indonesia, Susy Susanti merupakan salah satu pemain yang memiliki khas permainan. Yang banyak dikenang orang adalah gaya servisnya.
Saat hendak melakukan servis, Susy Susanti selalu terlebih dahulu memegang shuttlecock dan menatapnya denga tajam. Setelah itu, ia mengayunkan raketnya dan kok tersebut Susy pukul tinggi ke arah atas lawan. Dan hal itu selalu ia lakukan saat akan melakukan servis.
Mungkin servis tersebut terlihat biasa saja dan dinilai hanya ciri khas. Namun ternyata, bagi Susy tekhnik pukulan servis seperti itu banyak tujuannya dan merupakan peranan vital dalam setiap laga.
Seperti dikatan Susy kepada Cnn Indonesia tahun 2015 silam, dalam suatu kejuaraan, istri dari Alan Budikusuma ini pernah memanfaatkan faktor lampu yang silau untuk mengecoh lawan dengan servisnya. Dengan servis seperti itu, Susy menyebut lawan sering sulit melihat jatuhnya kok karena terhalang sinar lampu dari atas.
Teknik pukulan servis Susy Susanti kini diikuti oleh tunggal putri, Fitriani. Meski belum memiliki prestasi seperti seniornya, diharapkan Fitri bisa segera mengikuti jejak dan pencapaian Susy Suanti.
2. Hendra Setiawan
Pemain ganda putra, Hendra Setiawan identik dengan sosok yang begitu tenang di atas lapangan. Ekspresi dingin yang kerap ia perlihatkan menjadi senjata menakutkan bagi lawan.
Hendra sangat piawai bermain di depan net. Juara Olimpiade 2018 tersebut juga mampu membaca permainan dan pukulan-pukulan 'sulapnya' kerap menyulitkan pemain manapun. Hanya saja Hendra sering melakukan kesalahan sendiri termasuk saat melakukan servis. Lawan kerap mendapat poin mudah jika Hendra tidak kosentrasi dan merasa gugup saat servis.
Meski begitu, tidak sedikit yang menilai bahwa Hendra salah satu pemain yang memiliki pukulan servis tipis yang mematikan. Hal ini pernah diperlihatkannya di sejumlah pertandingan, termasuk laga-laga penting.
Salah satunya terjadi saat final Kejuaraan Dunia 2013 saat ia bersama Mohammad Ahsan melawan pasangan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen. Ketika itu di poin akhir, Hendra melakukan pukulan servis begitu tipis sehingga Mathias Boe gagal mengembalikan kok dan menyangkut di net.
3. Kevin Sanjaya Sukamuljo
Kevin Sanjaya bisa dibilang rajanya pukulan servis saat ini. Kevin disebut memiliki teknik super sulit yang disebut dengan nama flick service (menempatkan bola hingga melambung ke area belakang lawan). Dengan teknik ini, pasangan Kevin/Marcus kerap meraih poin karena dapat mengecoh lawan-lawannya. Kebiasaan Kevin tersebut juga sering kali membuat emosi para lawannya.
Servis ini terbilang sulit karena membutuhkan teknik dan konsentrasi tinggi. Selain itu, jika mengangkat raket terlalu tinggi, bisa langsung dianggap foult oleh service judge.